Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecaman Para Pemimpin Dunia Atas Penusukan di Prancis

Turki menyatakan solidaritas dengan Prancis, dan menyampaikan belasungkawa kepada kerabat dari tiga orang yang terbunuh

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kecaman Para Pemimpin Dunia Atas Penusukan di Prancis
Shutterstock
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM,  PARIS -- Para pemimpin dunia mengecam penusukan mematikan pada Kamis (29/10/2020)  di kota Nice, Prancis.

Kecaman atas serangan teroris yang mengakibatkan terbunuhnya tiga orang di sebuah Gereja di Kota Nice, datang dari Presiden AS Donald Trump, Sekjen  PBB Antonio Guterres, serta para pemimpin Eropa, Arab dan Israel.

"Hati kami bersama rakyat Prancis. Amerika berdiri dengan Sekutu tertua kami dalam pertempuran ini," kicau Trump, seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Jumat (30/10/2020).

"Serangan teroris Islam radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis atau negara lain yang bisa bertahan lama dengan itu!"

Baca juga: Kemlu RI : Tidak Ada WNI Jadi Korban Teror di Nice, Perancis

Pemerintah Turki juga mengutuk keras serangan di Gereja Notre-Dame di Kota Nice.

"Kami mengutuk keras serangan yang dilakukan hari ini di dalam gereja Notre-Dame di Nice," kata sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

Berita Rekomendasi

Turki menyatakan solidaritas dengan Prancis, dan menyampaikan belasungkawa kepada kerabat dari tiga orang yang terbunuh dalam serangan itu.

 Serangan Teror dan Kebencian

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga mengutuk serangan itu, sambil menyatakan bahwa "perdamaian tidak dapat dicapai dengan provokasi jahat".

Di tempat lain di Timur Tengah, para pemimpin Arab dan Islam juga menyanmpaikan kecamannya atas serangan yang membunuh tiga orang tersebut.

Baca juga: Perancis Kutuk Aksi Penusukan Terhadap Penjaga Keamanan Konsulatnya di Jeddah

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan itu "Pemerintah dan warga Mesir berdiri bersama Prancis dalam memerangi insiden kebencian ini".

Qatar menyuarakan kecaman keras dan mengulangi penolakannya terhadap kekerasan dan terorisme, terutama terhadap tempat ibadah dan terlepas dari apa pun motifnya.

Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Solidaritas Uni Eropa

Para pemimpin Uni Eropa dengan cepat menyatakan solidaritas dengan Prancis, dan berjanji untuk melawan "mereka yang berusaha menghasut dan menyebarkan kebencian".

"Saya mengutuk serangan brutal yang baru saja terjadi di Nice dan saya bersama Prancis dengan sepenuh hati," cuit presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Baca juga: Pelaku Penikaman Penjaga Konsulat Perancis di Jeddah Arab Saudi Ditangkap

"Kami akan tetap bersatu dan bertekad dalam menghadapi barbaritas dan fanatisme."

Kanselir Jerman Angela Merkel "sangat terguncang oleh pembunuhan bruta di Pranis."

Markel mengatakan "pikiran saya bersama kerabat mereka yang terbunuh dan terluka. Jerman berdiri bersama Prancis pada saat yang sulit ini".

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemudian oleh kepala Dewan Uni Eropa Charles Michel, pemimpin ke-27  menyatakan solidaritas dengan Prancis.

Serangan Keji

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengutuk "serangan pengecut" dan mengatakan: "Keyakinan kami lebih kuat daripada fanatisme, kebencian dan teror. Kami merangkul keluarga korban dan saudara-saudara Perancis kami. Kami bersatu!"

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menambahkan: "Kami terus mempertahankan kebebasan, nilai-nilai demokrasi, perdamaian dan keamanan warga negara kami."

Kanselir Austria Sebastian Kurz,  menyebut pembunuhan di Nice sebagai "serangan teror Islam yang tercela".

Perdana Menteri India Narendra Modi, seorang nasionalis Hindu, mengutuk keras "serangan keji di Nice" dan menambahkan bahwa negaranya juga "berdiri dengan Prancis dalam memerangi terorisme".

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson "terkejut" dengan "serangan barbar di Basilika Notre-Dame,"  kicaunya dalam bahasa Inggris dan Prancis.

"Pikiran kami bersama para korban dan keluarga mereka, dan Inggris berdiri teguh dengan Prancis melawan teror dan intoleransi."

Menabur Kematian

Paus Fransiskus mendoakan para korban karena Vatikan menilai bahwa "terorisme dan kekerasan tidak pernah dapat diterima".

Demikian disampaikan juru bicara Vatikan Matteo Bruni.

"Serangan hari ini telah menabur kematian, bukannya cinta kasih dan penghiburan," kata juru bicara Vatikan Matteo Bruni.

Vatikan mendesak warga di Prancis, masyarakat multikultural, untuk "bersatu memerangi kejahatan dengan cara yang baik".

Perdana Menteri Lebanon yang ditunjuk Saad Hariri mendesak umat Islam "untuk menolak tindakan kriminal ini yang tidak ada hubungannya dengan Islam atau Nabi". (AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas