Pelaku Penusukan di Nice Baru Tiba di Eropa dari Tunisia Pada September 2020
Seorang sumber keamanan Tunisia dan sumber polisi Prancis menyebut tersangka bernama Brahim Aouissaoui.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Dalam hiruk-pikuk hampir setengah jam di Basilika Notre-Dame di Kota Nice, di pantai Mediterania, penyerang menggunakan pisau 30cm untuk memotong tenggorokan seorang wanita berusia 60 tahun begitu dalam.
“Sehingga dia praktis memenggal kepala wanita itu, kata pihak berwenang Prancis.
Mayat seorang pria, seorang karyawan Gereja berusia 55 tahun, juga ditemukan di dekatnya di dalam Basilika, tenggorokannya juga digorok.
Wanita Brasil, korban ketiga, meninggal karena beberapa luka pisau di tubuhnya.
Polisi berhasil menghentikan serangan pelaku setelah menembakkan timah panas ke pria berusia 21 tahun asal Tunisia itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teror Islam".
"Presiden Jair Bolsonaro, atas nama seluruh warga negara Brasil, menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga dan teman-teman warga yang dibunuh di Nice, serta kepada korban lainnya, dan memperluas solidaritasnya kepada rakyat dan Pemerintah Prancis," lanjut pernyataan itu.
Pemerintah Brasil juga menyatakan "penolakan tegasnya terhadap segala bentuk terorisme." (Reuters/AFP/Channel News Asia)