Hasil Pilpres Amerika: Biden Butuh 6 Suara Lagi, Masih Adakah Kesempatan bagi Trump untuk Menang?
Mantan Wakil Presiden Joe Biden mendapatkan hampir 270 suara elektoral dalam pemilihan presiden setelah ia dinyatakan menang di Wisconsin dan Michigan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Presiden, Joe Biden hampir mendapatkan 270 suara elektoral dalam pemilihan presiden setelah ia dinyatakan menang di Wisconsin dan Michigan.
Perlombaan sekarang tertuju ke Pennsylvania, Georgia, Nevada, dan Carolina Utara, yang tampaknya condong ke arah Trump.
Trump masih bisa menang, bila ia bisa memerahkan negara bagian yang didominasi Biden.
Seperti yang dilansir USA Today, pada grafik di bawah ini, setiap kandidat perlu mengisi blok mereka untuk memenangkan kursi kepresidenan.
Blok abu-abu mewakili jalan yang tersisa menuju kemenangan.
Baca juga: Update Hasil Pilpres Amerika: Joe Biden Mendekati Kemenangan dengan 264 Electoral Votes, Trump 214
Baca juga: Donald Trump Didampingi Keluarga Saat Pidato Kemenangan, Putra-Putrinya Tampak Sumringah
![jalan menuju kemenangan Biden/Trump](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/jalan-menuju-kemenangan-bidentrump.jpg)
Georgia
![Georgia electoral votes](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/georgia-electoral-votes.jpg)
Trump berada di depan Biden di Georgia dengan sekitar 77.000 suara pada pemeriksaan terakhir.
Georgia sedang menghitung surat suara di daerah yang diprediksi mendukung Demokrat.
Sekitar 200.000 surat suara absen dan sekitar 50.000 suara awal masih perlu dihitung, menurut Menteri Luar Negeri Georgia Raffensperger.
North Carolina
![North Carolina electoral college](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/north-carolina-electoral-college.jpg)
Memenangkan North Carolina sangat penting untuk peluang pemilihan kembali Trump.
Dia memiliki keunggulan hampir 80.000 suara.
Trump memenangkan Carolina Utara pada tahun 2016.
Baca juga: 8 Seleb Dunia yang Dukung Donald Trump di Pilpres Amerika, Stephen Baldwin hingga Mike Tyson
Baca juga: Joe Biden Cetak Rekor untuk Calon Presiden Amerika yang Dapat Suara Terbanyak, Kalahkan Barack Obama
Pennsylvania
![Pennsylvania electoral college](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/pennsylvania-electoral-college.jpg)
Trump memimpin Biden dengan lebih dari 388.889 suara di Negara Bagian Keystone.
Namun keadaan bisa berubah karena lebih dari 1 juta suara mail-in sedang dihitung, banyak dari suara itu diprediksi mendukung Biden.
Nevada
![Nevada electoral votes](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/nevada-electoral-votes.jpg)
Biden mendominasi Nevada, negara bagian di mana Hillary Clinton menang tipis pada tahun 2016, kurang dari 8.000 suara.
Negara bagian itu adalah harapan terakhir Trump untuk membalikkan keadaan yang dimenangkan Demokrat empat tahun lalu setelah dia kehilangan Minnesota dan New Hampshire.
Nevada berencana untuk menyelesaikan penghitungan surat suara absentee pada hari Kamis.
Mengenal Electoral College
Pemenang pilpres Amerika Serikat tidak selalu kandidat yang memiliki suara nasional terbanyak.
Inilah yang terjadi pada Hillary Clinton pada 2016 lalu.
Kandidat presiden berkompetisi memenangkan suara Lembaga Pemilihan Umum (electoral college).
Setiap negara bagian mendapatkan jatah suara tertentu berdasarkan populasi.
Ada total 538 anggota Lembaga Pemilihan Umum (elector).
Jadi kandidat harus mendapatkan setidaknya 270 suara untuk menang.
Saat seseorang mencoblos presiden pilihannya, mereka sebenarnya mencoblos elector yang mewakili salah satu kandidat presiden.
![jatah suara Electoral College di tiap negara bagian](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/jatah-suara-electoral-college-di-tiap-negara-bagian.jpg)
Hampir semua negara bagian menerapkan peraturan winner-takes-all: kandidat yang memenangkan suara terbanyak diberikan semua suara electoral college.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)