Kerusuhan Meledak di Tengah Pilpres AS, Massa Pecahkan Kaca Toko dan Lempar Bom Molotov di Portland
Setidaknya ada sembilan penangkapan yang dilakukan aparat berwajib pada Rabu (4/11/2020) malam waktu AS di Portland.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Dari aksi tersebut, polisi juga membagikan peralatan yang diduga hasil sitaan dari pengunjuk rasa.
Termasuk diantaranya ada petasan, palu, dan cat semprot.
Kantor Sheriff Daerah Multnomah mengumumkan, National Guard (Garda Nasional) telah dikerahkan oleh Gubernur Kate Brown untuk menangani kerusuhan.
"Anggota penjaga dilatih dalam pengendalian massa dan akan menanganinya dengan tim respon lokal."
"Mereka mengenakan pakaian gaya militer, yang merupakan seragam mereka," kata kantor Sheriff.
"Anggota Garda Nasional Oregon adalah anggota komunitas sipil yang membantu melindungi kami. Kami tidak menganggap enteng keputusan ini."
Pihaknya juga meminta pengunjuk rasa agar menyalurkan pendapatnya dengan damai.
Massa menyerang toko-toko dan bisnis lokal di sekitar mereka.
Bahkan bendera Amerika pun turut dibakar massa.
Kerusuhan juga terjadi di Denver, Colorado.
Karavan petugas polisi di Denver mengerahkan semprotan merica dan bentrok dengan pengunjuk rasa yang memulai kebakaran di persimpangan Washington dan Colfax, menurut FOX 31.
Para pengunjuk rasa ini mengaku anti-fasis dan membawa spanduk bertuliskan "Matilah Fasisme dan Liberalisme yang Memungkinkannya".
Keputusan gubernur mengirim Garda Nasional dilakukan setelah dia menempatkan anggotanya dalam keadaan siaga menjelang potensi kerusuhan pemilihan di Portland awal pekan ini.
Kerusuhan dan protes di Portland dan Denver terjadi di tengah kerusuhan nasional karena suara dalam pemilu 2020 terus mengalir.
Negara bagian utama termasuk Nevada, Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia masih belum menemukan pemenangnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)