Trump - Biden Tempur di Negara Bagian Kunci, Persaingan Sengit Terjadi di Georgia
Trump berencana menggugat ke Mahkamah Agung supaya memerintahkan segala penghitungan surat-surat bisa dihentikan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kemenangan dalam Pilpres AS, meski saat ini penghitungannya belum selesai, diutarakan Trump dari Gedung Putih.
Trump berjanji bakal membawa pemilu ini ke Mahkamah Agung AS karena dia ingin menggunakan hukum secara semestinya.
"Kita akan menang dan sejauh yang saya ketahui, kita sudah memenanginya," kata Trump meski 10 negara bagian belum mengumumkan hasilnya.
Dilansir AFP dan Sky News, Rabu (4/11/2020) waktu setempat, sang presiden dari East Room Gedung Putih menyebut pemilu ini kecurangan terbesar di depan publik.
Trump mengklaim bahwa seharusnya penghitungan sudah ditutup, dan dia tak ingin ada surat suara dimasukkan dalam daftar pada pukul 04.00 keesokan harinya.
Trump berencana menggugat ke Mahkamah Agung supaya memerintahkan segala penghitungan surat-surat bisa dihentikan.
Sementara itu, rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengaku dirinya "penuh harapan".
Akan tetapi, Biden tidak mau menjabarkan rencananya jika hasil tidak diumumkan pada 3 November.
"Ada begitu banyak hak yang berlangsung saat ini...Kita lihat nanti," kata Biden.
"Jika ada sesuatu untuk dibicarakan mengenai malam ini, saya akan berbicara. Jika tidak, saya akan menunggu sampai kertas suara dihitung keesokan hari," ujarnya.
Baca juga: Update Hasil Pilpres Amerika: Joe Biden Mendekati Kemenangan dengan 264 Electoral Votes, Trump 214
Perhitungan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 sangat ketat.
Kedua calon presiden, Trump petahana dari Partai Republik dan Biden dari Partai Demokrat bersaing di negara bagian kunci.
Dari berbagai hasil hitung cepat, Donald Trump unggul di beberapa negara bagian kunci, yakni Florida dan Texas.
Namun selisih jumlah pemilih terhitung tidak jauh di negara bagian lain seperti Georgia, Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, Arizona, dan North Carolina.
Pemenang Pilpres AS, kemungkinan belum bisa diketahui dalam beberapa hari mendatang karena masih ada jutaan kertas suara yang masih dihitung.
Pertarungan kedua capres mengerucut di lima negara bagian kunci: Arizona, Georgia, Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania.
Arizona tampak condong ke Biden, sehingga capres Partai Demokrat itu harus menang di dua dari tiga negara bagian—Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania—untuk menjadi pemenang pilpres.
Biden terlihat tertinggal dari Trump di ketiga negara bagian tersebut, namun belum semua kertas suara dihitung.
Baca juga: Kubu Joe Biden Optimis Kalahkan Donald Trump dalam Pilpres Amerika 2020
Ada lebih dari 1,4 juta kertas suara di Negara Bagian Pennsylvania yang dikirim melalui pos, dan bisa jadi perlu waktu berhari-hari untuk menghitung semuanya.
Kota-kota besar di Michigan (Detroit) dan Wisconsin (Milwaukee) juga belum menghitung semua kertas suara.
Sementara itu, persaingan sengit terjadi di Georgia.
Penghitungan surat suara di negara bagian Georgia sempat mengalami penundaan. Hal itu dikarenakan terjadinya masalah pipa dan software atau perangkat lunak.
Diberitakan CNN, penghitungan suara di Georgia sempat mengalami masalah. Sebuah pipa pecah di area penghitungan suara, yakni di State Farm Arena, Atalanta.
Pecahnya pipa menyebabkan penundaan empat jam dalam pemrosesan surat suara pemilihan. Namun, akibat masalah pipa itu tidak berdampak pada surat suara.
State Farm Arena adalah pusat pemrosesan surat suara terbesar di Fulton County, kabupaten terpadat di Georgia.
"Tidak ada surat suara yang rusak," kata juru bicara daerah Regina Waller dikutip CNN.
Baca juga: Menang di Wisconsin, Joe Biden Sementara Unggul dengan 248 Electoral Votes
Masalah pada perangkat lunak juga ditemukan di Gwinnett County, Atlanta. Hal ini membuat penghitungan 80 ribu surat suara tertunda.
Selain di Georgia, terdapat tiga negara bagian lain yang menjadi medan pertempuran utama dalam Pemilu AS, yakni Pennsylvania, Wisconsin, Michigan dan Georgia antre untuk dihitung.
Hal itu dikarenakan warga yang memilih via pos membuat penghitungan suara membutuhkan waktu lebih lama.
Para petugas berencana melanjutkan penghitungan suara pada malam ini hingga pagi besok waktu setempat.
Beberapa wilayah di Pennsylvania bahkan sama sekali belum menghitung surat suara hingga rabu pagi.
Pemilihan via pos dalam Pemilu AS tahun ini memecahkan rekor sebagai akibat dari pandemi virus corona.
Di Philadelphia, sekitar 75 ribu surat suara telah dihitung dari total 350 ribu.
Sementara di tiga negara bagian utama, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, penghitungan baru diizinkan pada atau tepat hari pemilihan. (tribun network/Denis/CNN/AFP/SKYNEWS)