Pertempuran Armedia vs Azerbaijan di Kota Shusha Masih Sengit, Puncak Bukit Membara
Kota Shusha kini menjadi wilayah medan membara peperangan dua negara pecahan Uni Sovet tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SHUSHA - Pertempuran sengit masih terjadi antara Armenia dengan Azerbaijan.
Kota Shusha kini menjadi wilayah medan membara peperangan dua negara pecahan Uni Sovet tersebut.
Armenia pada Sabtu (7/11/2020) melaporkan terjadinya pertarungan sengit dengan pasukan Azerbaijan di dekat kota Shusha, salah satu kota kunci di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.
Setelah perang yang berlangsung berminggu-minggu di provinsi pegunungan itu, Azerbaijan tampak mendekati kota strategis tersebut, yang berlokasi 15 kilometer dari kota utama Karabakh, Stepanakert.
Shusha yang terletak di puncak bukit, berada di jalan utama yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dengan wilayah Armenia. Kota itu mendukung para separatis yang menginginkan kemerdekaan Karabakh.
Baca juga: Azerbaijan Hancurkan Gudang Amunisi Tentara Armenia
Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Shushan Stepanyan melaporkan, terjadinya pertempuran yang sangat intensif dan sengit tadi malam di luar Shusha, menambahkan bahwa banyak serangan Azerbaijan yang digagalkan.
Diberitakan AFP, Armenia juga melaporkan penembakan terjadi sepanjang malam di Shusha, lokasi berdirinya katedral ikonik Armenia yang rusak karena serangan bulan lalu.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan menolak klaim ini dengan mengatakan info penembakan di Shusha sama sekali tidak benar.
Perang Azerbaijan-Armenia bermula pada akhir September dan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang termasuk warga sipil, meski jumlah korban sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Baca juga: Konflik Armenia vs Azerbaijan: Iran Kritik Upaya Perdamaian Kelompok Minsk atas Nagarno-Karabakh
Pertempuran terus berlanjut meski ada upaya gencatan senjata yang didalangi Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat. Ketiga negara itu adalah kelompok mediator yang dikenal dengan nama Grup Minsk.
Azerbaijan dan Armenia saling tuduh menargetkan wilayah sipil, dan PBB pekan ini mengecam serangan tanpa pandang bulu itu bisa dianggap sebagai kejahatan perang.
PM Armenia Nikol Pashinyan telah meminta dukungan militer kepada sekutunya, Rusia, sedangkan Azerbaijan mendapat dukungan Turki, yang dituduh mengirim tentara bayaran ke Karabakh untuk berperang melawan separatis. (Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang Azerbaijan-Armenia Masih Membara, Medan Tempur Geser ke Puncak Bukit"