Unggul di Pennsylvania, Ketua DPR AS Sebut Biden Presiden Terpilih
Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, menyebut Joe Biden sebagai presiden terpilih AS setelah unggul di negara bagian Pennsylvania, Jumat (6/11
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, menyebut Joe Biden sebagai presiden terpilih AS setelah unggul di negara bagian Pennsylvania, Jumat (6/11).
"Pagi ini jelas bahwa Biden-Harris akan memenangkan White House," ujar Pelosi, setelah Biden unggul atas Presiden AS Donald Trump di Pennsylvania, dilansir Channel News Asia, Sabtu (7/11/2020).
"Presiden terpilih Biden memiliki mandat yang kuat untuk memimpin," imbuhnya.
Pelosi juga mengatakan bahwa 'ini adalah hari yang membahagiakan bagi negara AS. Joe Biden adalah pemersatu, karena dia bertekad menyatukan orang-orang'.
Diketahui, kemenangan di Pennsylvania nantinya akan membuat perolehan electoral votes Biden terpenuhi atau melewati 270 electoral votes yang dibutuhkan.
Selain itu, Biden juga unggul tipis atas Trump dalam penghitungan sementara di Georgia.
Baca juga: Bila Joe Biden Menang, Akankah Trump Memberi Selamat? Jika Tidak, Presiden Bakal Rusak Tradisi AS
Baca juga: Kantongi 2.732.084 Suara, Donald Trump Unggul dari Joe Biden di North Carolina
Partai Demokrat sendiri telah berhenti menyatakan kemenangan dalam pilpres, namun mengharapkan Biden-Harris menang.
Di sisi lain, Trump terus menyatakan adanya klaim penipuan yang tak berdasar dan berusaha menghentikan penghitungan suara setelah mengumumkan kemenangannya secara prematur pada hari Selasa atau penutupan pemilihan.
Keunggulan Biden ternyata tidak dibarengi dengan kemenangan Demokrat di DPR, karena Demokrat kehilangan beberapa kursi di DPR.
Pelosi tak terlalu membahas kekalahan Demokrat di DPR, tapi mengatakan pemilihan DPR berikutnya pada 2022 'akan menjadi pendakian yang lebih curam' tanpa adanya Trump dalam pemungutan suara.
Karena partai dari presiden hampir selalu kehilangan kursi di Kongres pada paruh waktu pertama pemilihan.
Sumber: Channel News Asia