Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Transisi Joe Biden Dipenuhi Orang-orang dengan Berbagai Ras, Sebagian Besar Wanita

Hampir setengah dari tim transisi pemerintahan Joe Biden terdiri dari orang-orang dengan berbagai warna kulit, mayoritas wanita.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Tim Transisi Joe Biden Dipenuhi Orang-orang dengan Berbagai Ras, Sebagian Besar Wanita
Angela Weiss / AFP
Presiden terpilih AS Joe Biden menyampaikan sambutan di The Queen di Wilmington, Delaware, pada 10 November 2020. Saat ini, hampir setengah dari tim transisi pemerintahan Joe Biden terdiri dari orang-orang dengan berbagai warna kulit, mayoritas wanita. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Joe Biden bersiap mengambil alih Gedung Putih pada Januari mendatang.

Hampir setengah dari tim transisi pemerintahannya terdiri dari orang-orang dengan berbagai warna kulit, mayoritas wanita.

Sebanyak 46% staf transisi adalah orang dengan berbagai warna kulit (non kulit putih), menurut data keragaman baru dari tim transisi yang diberikan kepada CNN.

Sejumlah 41% dari staf senior juga non-kulit putih.

Mayoritas staf transisi, 52%, adalah perempuan.

Sedangkan 53% staf senior juga perempuan.

Angka keragaman ini muncul setelah Biden akan mengumumkan pemilihan Kabinet dan staf seniornya untuk Gedung Putih dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: Joe Biden Pertimbangkan Sosok Ini Jadi Menteri Keuangan AS

Baca juga: Sekutu Donald Trump Dikabarkan Berencana Membeli Newsmax untuk Dijadikan Saingan Fox News

Berita Rekomendasi

Salah satu janji kampanyenya yaitu membangun pemerintahan yang akan "terlihat seperti Amerika."

Langkah besar pertama Biden menuju keberagaman dalam pemerintahannya adalah ketika ia memilih Kamala Harris, seorang wanita kulit hitam dan Asia Selatan, sebagai wakil presidennya.

Presiden terpilih AS Joe Biden menyampaikan sambutan bersama Wakil Presiden terpilih AS Kamala Harris di The Queen di Wilmington, Delaware, pada 10 November 2020
Presiden terpilih AS Joe Biden menyampaikan sambutan bersama Wakil Presiden terpilih AS Kamala Harris di The Queen di Wilmington, Delaware, pada 10 November 2020 (Angela Weiss / AFP)

Dalam pengumuman kepegawaian pertamanya, Biden memilih seorang pria kulit putih dan penasihat lama, Ron Klain sebagai kepala stafnya untuk Gedung Putih.

Keragaman tim transisi juga meluas ke dewan penasihatnya.

Dewan penasihatnya terdiri dari 43% non kulit putih dan 52% wanita.

Sebanyak 9 dari 13 anggota dewan penasihat Covid-19 Biden adalah orang kulit berwarna dan sembilan anggotanya adalah wanita, menurut data.

Pekan lalu, tim transisi mengumumkan tim peninjau agensi meskipun Administrasi Layanan Umum belum mengakui Biden sebagai pemenang pemilihan.

Tim tersebut terdiri dari sekitar 500 orang, lebih dari setengahnya adalah wanita.

Sekitar 40% dari tim mewakili komunitas yang secara historis kurang terwakili dalam pemerintah federal, kata seorang pejabat transisi.

Komunitas yang dimaksud mencakup orang non kulit putih, individu yang diidentifikasi sebagai LGBTQ + dan orang dengan disabilitas.

"Selama berbulan-bulan, transisi Biden-Harris telah meletakkan pondasi bagi pemerintahan Biden-Harris, dan inti dari pekerjaan itu adalah komitmen kuat terhadap keberagaman," kata Ted Kaufman, ketua bersama transisi Biden-Harris.

"Saat kami terus bekerja dengan kecepatan penuh sebelum Pelantikan, kelompok pemimpin dan staf kami yang beragam mencerminkan Amerika."

"Kami menjunjung tinggi keyakinan Presiden terpilih Biden dan Wakil Presiden terpilih Harris bahwa melalui suara yang beragam, kita dapat mengembangkan dan menerapkan visi kebijakan untuk mengatasi tantangan terberat bangsa kita."

Presiden terpilih AS Joe Biden menyampaikan sambutan di The Queen di Wilmington, Delaware, pada 10 November 2020
Presiden terpilih AS Joe Biden menyampaikan sambutan di The Queen di Wilmington, Delaware, pada 10 November 2020 (Angela Weiss / AFP)

Angka-angka keragaman juga tercermin dalam kampanye kepresidenan Biden.

Pada bulan September lalu, Biden mengatakan 46% staf waktu penuh dan 40% staf seniornya adalah orang dengan berbagai ras.

Wanita merupakan bagian besar kampanye Biden, yaitu 59%.

Seorang pejabat transisi mengatakan tim memberikan pembaruan mingguan kepada kepemimpinannya untuk melacak kemajuan yang dibuat dalam keragamannya.

Biden telah berulang kali berjanji untuk memastikan keragaman dalam pemerintahan dan kabinetnya akan menjadi prioritas utama.

"Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika, bukan hanya staf saya, pemerintahan dari wakil presiden langsung hingga anggota Kabinet hingga pemain utama di Gedung Putih, dan pengadilan," kata Biden selama saat pidato bulan Juni lalu.

Agenda itu berfokus pada masalah yang terkait dengan Komunitas Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik.

"Ini akan menjadi cerminan dari siapa kita sebagai bangsa."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas