Setelah 5 Orang Terdeteksi Corona, Pemerintah Tianjin China Lakukan Tes Massal pada 3 Juta Orang
Pemerintah Kota Tianjin, China Utara memerintahkan untuk melakukan tes virus corona massal kepada seluruh 3 juta orang penduduk.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Tianjin, China Utara memerintahkan untuk melakukan tes virus corona massal kepada seluruh penduduk, yang berjumlah sekitar 3 juta orang.
Hal itu dilakukan setelah lima kasus Covid-19 terdeteksi secara lokal pada Jumat (20/11/2020).
Pada Sabtu pagi, Komisi Kesehatan Tianjin mengatakan, satu di antara kasus positif yang ditemukan di Wilayah Binhai menimpa seorang pria.
Pria itu mengaku merasakan gejala setelah berkontak dengan seorang pekerja berusia 52 tahun yang menangani produk daging beku impor.
Kemudian, pria asal Binhai itu langsung masuk ke ruang isolasi di rumah sakit setempat pada 10 November.
Baca juga: Kronologi Ditemukannya Produk Ikan Layur Beku Indonesia yang Terkontaminasi Covid-19
Baca juga: Terkontaminasi Covid-19, Produk Ikan Beku Asal Indonesia Dilarang Masuk ke China
Diketahui, ia melakukan kontak dengan pekerja yang memegang produk makanan beku yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 9 November lalu.
Menurut laporan media lokal, produk tersebut diimpor dari India, Pakistan, Indonesia dan Myanmar.
Akibat jejak virus yang ditemukan pada kemasan makanan beku itu, China memerintahkan untuk mendesinfeksi semua makanan beku impor.
Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko penularan dari produk makanan beku rendah.
Awal bulan ini, Tianjin juga melaporkan seorang pasien positif lain sempat kontak dekat dengan pekerja di perusahaan yang mengimpor produk daging babi dari Jerman.
Baca juga: Selandia Baru Belum Diberitahu China tentang Covid-19 dalam Daging Sapi Beku dari Negaranya
Baca juga: Kembali, China Temukan Virus Corona Pada Daging Sapi Beku dari Berbagai Negara
Lima kasus positif di Tianjin ini termasuk dari tujuh kasus penularan lokal yang dilaporkan di China pada Jumat kemarin.
Sementara, dua lainnya terdeteksi di Shanghai.
Di Shanghai, pejabat setempat dan penasihat medis senior mengingatkan agar masyarakat tidak perlu panik.
Sebab, kota tersebut melaporkan seorang pekerja rumah sakit (34) dan suaminya (39) yang seorang pekerja logistik bandara, dari distrik Pudong terkonfirmasi positif.