Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Terpilih AS ‘Joe Biden’ Perkenalkan Enam Pejabat Pemegang Pos Penting di Kabinet

Presiden terpilih (AS) Joe Biden memperkenalkan sejumlah orang yang akan memegang enam pos penting di Kabinet pemerintahannya dengan Kamala Harris.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Presiden Terpilih AS ‘Joe Biden’ Perkenalkan Enam Pejabat Pemegang Pos Penting di Kabinet
AFP
Anggota Kabinet Pilihan Joe Biden, Dipenuhi Nama-nama dari Pemerintahan Obama, Ini Profil Mereka 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Selasa (24/11/2020) waktu setempat, memperkenalkan sejumlah orang yang akan memegang enam pos penting di Kabinet pemerintahannya dengan Kamala Harris untuk empat tahun mendatang.

Biden menegaskan, "Amerika telah kembali",  dan "Siap untuk memimpin dunia, bukan mundur dari itu."

Mantan wakil presiden AS itu memilih banyak sosok yang pernah menjadi rekan kerjanya di saat kepemimpinan Barack Obama.

Siapa Saja pilihan Biden?

Biden memperkenalkan enam tokoh kunci pada Selasa (24/11/2020).  

Pertama, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri.

Blinken mengatakan AS akan segera "dengan langkah-langkah kerendahan hati dan kepercayaan diri yang sama" memulihkan hubungannya dengan negara lain

Calon Menteri Luar Negeri Antony Blinken (kanan) berpartisipasi saat Presiden terpilih AS Joe Biden berbicara selama acara pengumuman kabinet di Wilmington, Delaware, pada 24 November 2020
Calon Menteri Luar Negeri Antony Blinken (kanan) berpartisipasi saat Presiden terpilih AS Joe Biden berbicara selama acara pengumuman kabinet di Wilmington, Delaware, pada 24 November 2020 (CHANDAN KHANNA / AFP)
Berita Rekomendasi

Kedua, John Kerry, utusan khusus perubahan iklim.

John Kerry adalah mantan Menteri Luar Negeri  AS di era Barack Obama.

Ia adalah salah satu arsitek atau perancang  dari perjanjian iklim Paris, yang mana Presiden Trump sudah menyatakan menarik diri. 

John Kerry mengatakan dunia harus " bersama-sama untuk mengakhiri krisis iklim"

Ketiga, Avril Haines, Direktur Intelijen Nasional.

Avril Haines akan menjadi direktur perempuan pertama intelijen nasional AS.

Biden berkata, "Saya memilih seorang profesional, seorang advokat gigih untuk mengatakan yang kebenaran yang sebenarnya".

Calon Direktur Intelijen Nasional Avril Haines berpartisipasi saat Presiden terpilih AS Joe Biden berbicara selama acara pengumuman kabinet di Wilmington, Delaware, pada 24 November 2020
Calon Direktur Intelijen Nasional Avril Haines berpartisipasi saat Presiden terpilih AS Joe Biden berbicara selama acara pengumuman kabinet di Wilmington, Delaware, pada 24 November 2020 (CHANDAN KHANNA / AFP)

Keempat, Alejandro Mayorkas, Menteri Keamanan Dalam Negeri.

Alejandro Mayorkas akan menjadi orang keturunan Latin pertama menjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri AS.

Mayorkas mengatakan Kementeriannya memiliki "misi mulia, untuk membantu menjaga kita tetap aman dan untuk memajukan sejarah yang kita kebanggaan sebagai negara yang menyambut."

Kelima, Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih.

Sullivan memuji Biden, dengan mengatakan dia telah mengajarinya banyak tentang pemerintahan, tetapi juga "yang paling penting tentang sifat manusia"

Keenam, Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB.

Salah satu sosok pilihan yang belum diumumkan adalah mantan ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS.

Ketua Dewan Federal Reserve Janet Yellen berbicara selama pengarahan di Federal Reserve AS 13 Desember 2017 di Washington, DC
Ketua Dewan Federal Reserve Janet Yellen berbicara selama pengarahan di Federal Reserve AS 13 Desember 2017 di Washington, DC (Brendan Smialowski / AFP)

Sebagian besar pilihan, meskipun bukan Kerry atau Sullivan,  masih akan membutuhkan konfirmasi atau persetujuan dari Senat.

Penolakan terhadap calon jarang terjadi, yang terakhir adalah pada tahun 1989, meskipun beberapa nominator telah menarik diri dari pertimbangan.

Biden: Amerika Siap Kembali Pimpin Dunia

Joe Biden mengatakan Amerika Serikat (AS) akan "siap untuk memimpin" lagi di panggung dunia.

Biden membalikkan pendekatan kebijakan  luar negeri "America First" Presiden Donald Trump.

Memperkenalkan kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasionalnya, mantan wakil presiden Partai Demokrat itu memberi sinyal dia bermaksud untuk membawa Amerika Serikat menjauh dari nasionalisme sepihak ‘America First’ yang dikejar oleh Trump.

Selama empat tahun, Trump telah membuat para sekutu AS, di Eropa dan di tempat lain, menjadi resah dengan pendekatan antagonis terhadap aliansi NATO dan hubungan perdagangan, meninggalkan perjanjian internasional dan hubungan hangat dengan para pemimpin otoriter.

Biden mengatakan timnya, yang mencakup orang kepercayaaannya, Antony Blinken menjadi calon Menteri Luar Negeri AS, akan merealisasikan apa yang digambarkan presiden terpilih sebagai "pemikiran lama dan kebiasaan yang tidak berubah" dalam pendekatannya terhadap hubungan luar negeri.

"Ini adalah tim yang mencerminkan fakta, ‘Amerika telah Kembali’, siap untuk memimpin dunia, tidak mundur dari itu, sekali lagi duduk di puncak, siap untuk menghadapi musuh-musuh kita dan tidak menolak sekutu kita, siap untuk berdiri untuk nilai-nilai kita," kata Biden pada acara di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, seperti dilansir Reuters, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Profil Para Anggota Kabinet Joe Biden, Dipenuhi Nama-nama dari Pemerintahan Obama

Baca juga: Kabinetnya Didominasi Mantan Orang Obama, Joe Biden: Ini Bukan Masa Jabatan Obama yang Ketiga

Dunia jauh berubah sejak Demokrat terakhir menguasai Gedung Putih empat tahun lalu. China sedang semakin meningkat dan berani, Rusia telah berusaha untuk lebih menegaskan pengaruhnya, pengaruh AS telah memudar karena telah menarik diri dari berbagai kesepatan dan otoritas moral Amerika telah dirusak oleh gejolak di dalam negeri.

Kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil lebih banyak pendekatan multilateral dan diplomatik yang bertujuan memperbaiki hubungan Washington dengan sekutu utama dan mengejar jalur baru pada isu-isu seperti perubahan iklim.

TRANSISI BERGERAK MAJU

Biden telah bergerak cepat untuk membentuk timnya dan membuat pilihan Kabinet setelah mengalahkan Trump, yang telah melancarkan gugatan hukum untuk mencoba membatalkan hasil pemilu AS, yang secara keliru mengklaim pemilu curang.

Biden mengatakan timnya telah dapat mulai berkoordinasi dengan pemerintahan Trump tentang keamanan nasional, pandemi virus corona dan rencana distribusi vaksin sejak mendapat lampu hijau pada Senin (23/112020) untuk upaya transisi formal.

Para kritikus mengatakan penolakan Trump untuk menerima hasilnya melemahkan kemampuan pemerintahan yang masuk untuk memerangi pandemi virus corona yang semakin intensif yang telah menewaskan sekitar 259.000 orang Amerika dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.(BBC/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas