Wanita Terkejut saat Temukan Koala Menyusup ke Dalam Rumahnya, Naiki Pohon Natal dan Tak Mau Turun
Seorang wanita terkejut saat menemukan koala menyusup ke dalam rumahnya, menaiki pohon Natal dan tak mau turun.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pohon Natal identik dengan pernak-pernik, lampu berwarna-warni, hingga bola hiasan.
Namun, pernahkah kamu membayangkan koala sebagai 'hiasan' pohon Natal?
Hal ini dialami oleh seorang wanita di Australia, Amanda McCormick.
Amanda terkejut saat pulang ke rumah dan menemukan hal yang tak biasa di pohon Natalnya, yakni seekor koala.
Dilansir CNN, koala tersebut telah menyusup ke dalam rumah Amanda, sebelum sang pemilik rumah datang.
Bahkan, koala itu menaiki pohon Natal dan tak ingin segera turun.
Baca juga: Fakta Unik Koala, Marsupial Menggemaskan dari Australia yang Punya Sidik Jari Seperti Manusia
Baca juga: Wanita Australia Ini Kaget Ada Makhluk Berbulu Hitam Tepat di Bawah Pegangan Pintu Mobil
Untuk mengatasinya, Amanda menelepon organisasi lokal penyelamat koala, 1300Koalaz.
Pihak organisasi pun segera datang ke rumah Amanda, yang berlokasi di Lembah Coromandel dekat Adelaide, Australia Selatan.
Peristiwa itu diabadikan oleh 1300Koalaz dan diunggah di akun Facebook-nya.
"Malam ini operator hotline kami menerima telepon.
Awalnya, dia pikir dia korban panggilan iseng.
Tapi tidak, koala nekat masuk dalam semangat Natal dan berkelana ke rumah Amanda McCormick dan memutuskan untuk menjadi peri di pohon Natal.
Amanda tidak begitu yakin dan meminta bantuan 1300 KOALAZ.
Terima kasih Amanda untuk foto-foto yang bagus dan memastikan koala kecil ini mendapatkan keinginannya, meskipun itu hanya sebentar," tulis halaman Facebook 1300Koalaz, Rabu (2/12/2020) lalu.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Unik di Australia, Mampir ke Ibu Kota UFO di Northern Territory
Dee Hearne-Hellon, satu diantara pendiri 1300Koalaz, mengatakan bahwa tidak jarang koala memasuki rumah.
Namun, itu tidak terjadi setiap hari.
"Koala tersebut merupakan remaja betina dan dilepaskan di depan rumah, yang merupakan daerah yang sangat indah bagi koala jika mereka harus tinggal di antara kita," kata Hearne-Hellon.
"Koala masih berada di pohon yang sama yang dia pilih untuk dinaiki, ketika aku melihatnya hari ini (Kamis)," imbuhnya.
Namun, Hearne-Hellon memperingatkan agar tidak mencoba memindahkan koala sendiri.
"Hal terbaik untuk dilakukan adalah membiarkan mereka sendiri, karena mereka bisa menjadi agresif dan (perlu) memanggil 1300koalaz untuk menyingkirkan mereka."
"Meskipun imut, mereka memiliki cakar yang sangat panjang dan gigi yang sangat tajam," jelasnya.
Tentang Koala
Koala adalah hewan yang paling terkenal di Australia.
Namun, populasinya semakin terancam karena tindakan manusia.
Kebakaran hutan, fragmentasi habitat, kecelakaan, dan serangan anjing - yang semuanya melukai koala - semakin parah selama dekade terakhir.
Hal itu menyebabkan penurunan populasi spesies dan peningkatan penyakit di antara koala, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal akademik PLOS ONE pada akhir Oktober.
Jumlah koala yang sakit meningkat selama 30 tahun.
Sementara itu, menurut penelitian, jumlah koala sakit yang dapat dilepaskan kembali ke alam liar mengalami penurunan.
Koala dan Walabi Terancam Punah akibat Kebakaran di Australia
Kebakaran hutan besar-besaran telah menghancurkan lebih dari 11,2 juta hektare lahan dan hutan di Australia.
Luas ini hampir setara dengan setengah wilayah Inggris.
Kebakaran menghancurkan dan merusak habitat beberapa hewan asli.
Banyak hewan ternak juga mati karena kehabisan makanan dan tidak punya tempat tinggal.
"Ini adalah bencana ekologis, bencana yang masih berlangsung," ujar Menteri Keuangan Frydenberg kepada wartawan, Senin (13/01), ketika mengunjungi Rumah Sakit Port Macquarie Koala, tempat 45 koala dirawat akibat menderita luka bakar.
Gambar-gambar kanguru, koala, dan posum yang terbakar serta rekaman orang yang mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan hewan asli benua itu telah menyebar ke seluruh dunia.
WWF Australia mengatakan kepada pemerintah bahwa terdapat 13 jenis hewan yang habitatnya telah hancur atau rusak parah.
Sementara itu, tiga spesies yang terancam punah yaitu katak corrobore dari selatan, burung pemakan madu, dan burung beo tanah barat.
"Proporsi besar area seperti Hutan Hujan Gondwana dan Blue Mountains World Heritage Areas, Pegunungan Alpen Australia dan Stirling Ranges di Australia Barat menderita kebakaran yang sangat besar," kata WWF dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Deustche Welle)