Seorang Staf dan Siswa SMA Terpapar Covid-19, Sekolah di Jepang Diliburkan 2 Minggu
Seorang staf dan beberapa murid terkonfirmasi terpapar Covid-19, ajibatnya sekolah langsung diliburkan selama 14 hari.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Beberapa sekolah melakukan tindakan cukup berat sesuai protokol kesehatan di Jepang.
Seorang staf dan beberapa siwa sekolah menangah terkonfirmasi terpapar Covid-19, akibatnya sekolah langsung diliburkan selama 14 hari.
"Sebuah sekolah menengah atas di Ibaraki kedapatan 4 orang terkena Covid-19 baik staf maupun muridnya. Langsung sekolah meliburkan diri dan semua orang baik staf maupun murid sekolah untuk karantina mandiri di rumah masing-masing," papar sumber Tribunnews.com, Senin (14/12/2020).
Diketahui mereka terinfeksi sebelum 6 Desember lalu, sehingga saat ujian kecakapan bahasa Jepang (JLPT) diselenggarakan 6 Desember 2020, semua peserta ujian JLPT dari sekolah tersebut akhirnya dilarang untuk ikut serta ujian dan uang ujian juga tak dapat kembali karena kesalahan pihak peserta.
"Ya apa boleh buat karena ada yang terinfeksi dan harus dikarantina semuanya. Jadi peserta ujian JLPT tersebut harus menunggu kembali sampai awal Juli 2021 mendatang supaya bisa ikut ujian JLPT lagi," tambahnya.
Baca juga: Kartu MyNumber Bisa Difungsikan Jadi SIM Jepang Kemungkinan Dipercepat Tahun 2024
Kejadian tersebut bukan hanya pada satu sekolah saja.
Beberapa waktu lalu sebuah sekolah lain di Jepang juga melakukan hal serupa karena beberapa muridnya ketahuan terinfeksi Covid-19.
Sehingga murid dan semua staf sekolah harus diliburkan 14 hari dan pelajaran akhirnya dilakukan secara online.
Akibatnya kini semua anggota sekolah baik staf maupun murid dilarang bertemu dengan pihak luar, agar dapat terdeteksi jalur infeksi.