POPULER Internasional: Macan Tutul Positif Covid-19 | Profil Selebgram yang Divonis Penjara 10 Tahun
3 Macan Tutul Salju Positif Covid-19, Spesies Hewan Keenam yang Dikonfirmasi Terpapar Virus Corona
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Tiga macan tutul salju di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat (AS) dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Amerika Serikat telah memulai gelombang pertama vaksinasi Covid-19, tapi banyak kekacauan yang terjadi.
Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona baru buatan Pfizer dan BioNTech, Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan divaksin batch pertama untuk tingkatkan kepercayaan publik.
Sementara itu, selebgram Iran, Sahar Tabar kini kembali menjadi sorotan setelah dirinya divonis hukuman penjara 10 tahun oleh pemerintah Iran.
1. 3 Macan Tutul Salju Positif Covid-19, Spesies Hewan Keenam yang Dikonfirmasi Terpapar Virus Corona
Tiga macan tutul salju di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat (AS) dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Macan tutul salju tersebut adalah spesies hewan keenam yang dikonfirmasi terinfeksi virus corona setelah kontak dengan manusia.
Tiga macan tutul salju itu terdiri dari dua jantan dan satu betina.
Kebun binatang dan Layanan Inspeksi Kesehatan Tanaman dan Hewan Departemen Pertanian AS mengonfirmasi tiga macan tutul salju positif Covid-19 pada Jumat (11/12/2020) kemarin.
Baca juga: Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark Muncul Kembali setelah Dikubur
Baca juga: Ilmuwan Polandia Identifikasi Kasus Covid-19 Pertama di Peternakan Cerpelai
Kebun binatang dan Layanan Inspeksi Kesehatan Tanaman dan Hewan Departemen Pertanian AS mengonfirmasi tiga macan tutul salju positif Covid-19 pada Jumat (11/12/2020) kemarin.
Mengutip CNN, infeksi Covid-19 dikonfirmasi lebih dulu pada macan tutul salju betina bernama NeeCee.
Ketiga macan tutul salju tersebut dilaporkan memiliki gejala ringan seperti mengi dan batuk kering.
Direktur Kebun Binatang Lousville John Walczak dalam pernyataan yang direkam berharap tiga macan tutul salju itu segera pulih dari Covid-19.
Diprediksi, tiga macan tutul salju itu kemungkinan besar terinfeksi Covid-19 dari anggota staf yang tak menunjukkan gejala virus corona.
2. Vaksinasi Covid-19 di Amerika Diprediksi Tak Akan Berjalan Mulus, Ini 5 Hal yang Mungkin Terjadi
Amerika Serikat memulai gelombang pertama vaksinasi Covid-19, namun banyak hal terjadi.
Dilansir CNN.com, kit vaksin dikirim ke negara bagian yang salah, ada pula rumah sakit di California mendapatkan vaksin bubuk, bukannya botol beku. Puluhan ribu orang berharap mendapatkan vaksinasi dalam beberapa minggu mendatang, padahal kenyataannya mereka harus menunggu berbulan-bulan.
Peluncuran pertama vaksin virus corona diprediksi tak akan berjalan mulus.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) kepada vaksin Pfizer dan BioNTech pada hari Jumat (11/12/2020) larut malam, dan diharapkan untuk memberikan izin serupa kepada Moderna minggu depan.
Vaksinasi diharapkan dimulai Senin, 14 Desember 2020.
Operation Warp Speed pemerintah federal telah bersiap-siap dan mengadakan konferensi berita yang dibintangi oleh para jenderal yang menjanjikan peluncuran vaksin gaya militer.
Baca juga: Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Covid-19 Pfizer/BioNTec, Senin Besok 14 Desember
Baca juga: Electoral College Akan Resmikan Pemenang Pilpres Amerika 2020, Ini 5 Hal yang Jadi Sorotan
Tapi selain lelucon tentang ketepatan ala militer, para ahli sudah memprediksi terjadinya kebingungan, ketakutan dan juga kemarahan.
"Masyarakat harus sadar bahwa akan ada ketidakadilan atau kesalahan atau terkadang hanya kebodohan," kata Juliette Kayyem, seorang spesialis keamanan di Harvard's Kennedy School of Government dan mantan asisten sekretaris untuk urusan antar pemerintah di Departemen Keamanan Dalam Negeri selama Pemerintahan Obama.
Berikut adalah beberapa masalah yang dapat terjadi saat Amerika memulai vaksinasi pertamanya.
- Masyarakat Harus Menunggu
3. Divaksinasi Lebih Awal, Perdana Menteri Singapura: Untuk Tunjukkan Vaksin Corona Aman
Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona baru buatan Pfizer dan BioNTech, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan pada Senin (14/12).
Pengiriman pertama vaksin virus corona besutan Pfizer dan BioNTech akan tiba di Singapura pada akhir Desember.
"Ini menjadikan Singapura salah satu negara pertama yang mendapatkan vaksin ini," kata Lee.
"HSA telah mempelajari bukti ilmiah dan data uji klinis untuk vaksin Pfizer-BioNTech," ujar Lee dalam pidato yang disiarkan langsung televisi tentang situasi pandemi Covid-19, seperti dilansir Channel News Asia.
Vaksin virus corona lain bakal tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang.
"Kita akan memiliki cukup vaksin untuk semua orang pada kuartal ketiga tahun depan jika semua berjalan sesuai rencana," sebut dia.
Baca juga: Luhut: Tak Ingin Mendahului, Jokowi Ingin Disuntik Vaksin Covid-19 Bersamaan dengan Rakyat
Kementerian Kesehatan Singapura telah membentuk komite dokter dan ahli untuk merekomendasikan strategi vaksinasi.
“Komite telah mengusulkan agar seluruh populasi orang dewasa kami harus divaksinasi, tetapi lewat program vaksinasi sukarela,” ungkap Lee.
Prioritas vaksin virus corona akan diberikan kepada mereka yang memiliki risiko terbesar, seperti pekerja garis depan dan perawatan kesehatan, serta orangtua dan rentan.
“Setelah itu, komite mengusulkan untuk secara progresif memvaksinasi seluruh penduduk, dan mencakup semua orang yang ingin divaksinasi hingga akhir tahun depan,” kata Lee.
4. Profil Sahar Tabar, Selebgram Iran yang Divonis 10 Tahun Penjara, Oplas agar Mirip Angelina Jolie
Profil Sahar Tabar, selebgram di Iran yang melakukan operasi plastik agar mirip dengan Angelina Jolie dan kini dipenjara 10 tahun.
Sahar Tabar kini kembali menjadi sorotan.
Hal ini setelah ia divonis hukuman penjara 10 tahun oleh pemerintah Iran.
Dikutip dari Kompas.com yang mengutip New York Post, kabar vonis untuk Sahar Tabar itu dikonfirmasi oleh kuasa hukumnya.
Sahar divonis 10 tahun penjara setelah ia ditangkap pada 2019 lalu.
Ia ditahan sejak 12 Oktober 2019.
Sahar didakwa menghasut anak-anak muda untuk korupsi dan tidak menghormati Iran sebagai Republik Islam.
Selain itu, ia juga didakwa mengajak berbuat kekerasan.
Ibunya pun dilaporkan menangis setiap hari, meminta agar putrinya dibebaskan.
Kemudian menurut laporan The Guardian, catatan medis menunjukkan terdakwa menderita penyakit jiwa dan memiliki riwayat kunjungan ke RSJ.
Hukuman untuknya seharusnya bisa dikurangi.
(Tribunnews.com)
