AS Temukan Kasus Infeksi Covid-19 Pertama pada Cerpelai Liar di Utah
U.S. Department of Agriculture's/USDA pada Senin (15/12/2020) mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada cerpelai liar.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertanian Amerika Serikat (US Department of Agriculture's/USDA) pada Senin (15/12/2020) mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada cerpelai liar.
Mengutip Reuters, penemuan ini menambah kekhawatiran tentang wabah virus corona yang menular ke cerpelai.
Virus corona dilaporkan telah menewaskan lebih dari 15 ribu cerpelai di Amerika Serikat sejak Agustus 2020.
Pejabat kesehatan internasional saat ini tengah menyelidiki potensi resiko yang mungkin ditimbulkan hewan terhadap manusia.
Terutama setelah infeksi virus corona di Denmark bulan lalu.
Baca juga: Lebih dari 1 Juta Cerpelai Akan Dibunuh untuk Kurangi Wabah Covid-19 di Denmark
Denmark Musnahkan 17 Juta Cerpelai
Setelah menemukan infeksi Covid-19 di peternakan cerpelai, Denmark memusnahkan populasi cerpelai yang diternakkan sekira 17 juta ekor.
Pihak berwenang Denmark pun memperingatkan, jenis virus coorna yang bermutasi, dapat berpindah ke manusia.
USDA dalam pemberitahuan mengatakan, mereka mengonfirmasi kasus infeksi Covid-19 di cerpelai liar di Utah.
"Cerpelai liar yang hidup bebas di Utah merupakan bagian dari pengawasan satwa liar di sekitar peternakan yang terinfeksi," paparnya.
"Beberapa hewan dari spesies satwa liar yang berbeda dijadikan sampel dan semuanya dinyatakan negatif," tambah USDA.
USDA mengatakan telah memberi tahu Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan tentang kasus baru-baru ini.
Tetapi mereka mengatakan, tidak ada bukti virus corona telah menyebar ke populasi liar di sekitar peternakan cerpelai yang terinfeksi.
"Sepengetahuan kami, ini adalah hewan liar asli yang berkeliaran bebas pertama yang dikonfirmasi dengan SARS-CoV-2," kata USDA dalam pemberitahuan itu.
Baca juga: Denmark akan Musnahkan 17 Juta Cerpelai setelah Temukan Mutasi Covid, Akhir Industri Bulu?
Hewan Tertular Covid-19
Virus juga telah ditemukan pada harimau kebun binatang dan kucing serta anjing rumah tangga.
Sebelumnya diberitakan, tiga macan tutul salju di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat (AS) dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Macan tutul salju adalah satu dari sekira enam spesies hewan terinfeksi virus corona setelah melakukan kontak dengan manusia.
Pertama, harimau Malaya di Kebun Binatang Bronx dilaporkan positif Covid-19 pada April 2020.
Harimau Malaya itu menunjukkan gejala penyakit pernapasan.
Pada akhir bulan April 2020, delapan kucing besar di kebun binatang, termasuk empat harimau lainnya dan tiga singa Afrika dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Lalu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS, sejumlah kecil anjing dan kucing dikonfirmasi terpapar virus corona di AS.
Dalam kebanyakan kasus hewan, virus corona tidak mematikan, meskipun wabah virus corona di peternakan bulu di AS dan luar negeri telah membunuh ribuan cerpelai.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)