Komisi Perdagangan Adil Mendenda 4 Perusahaan Konstruksi Jepang 4,3 Miliar Yen
Empat perusahaan umum besar, Perusahaan Konstruksi Taisei, Kashima, Obayashi Gumi, dan Shimizu, telah dituduh melanggar Undang-Undang Antimonopoli
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam persekongkolan pembuatan shinkansen Linier, Komisi perdagangan adil Jepang (FTC) memerintahkan dua perusahaan umum besar untuk membayar biaya denda sebesar 4,3 miliar yen. Hukuman juga kepada 2 perusahaan lain.
"Empat perusahaan umum besar, Perusahaan Konstruksi Taisei, Kashima, Obayashi Gumi, dan Shimizu, telah dituduh melanggar Undang-Undang Antimonopoli atas pembangunan konstruksi baru seperti Stasiun Shinagawa di Linear Chuo Shinkansen," ungkap seorang pejabat di FTC Selasa ini (22/12/2020).
Komisi Perdagangan Adil (FTC) membuktikan adanya kecurangan empat perusahaan dan memerintahkan Obayashi-gumi, yang memiliki penjualan, untuk membayar sekitar 3,1 miliar yen dan Shimizu Konstruksi untuk membayar sekitar 1,2 miliar yen, sehingga semua total 4,3 miliar yen.
Kolusi berlanjut hingga Desember 2017.
Keempat perusahaan tersebut dianggap melakukan kolusi berat pada Februari 2005. Hal ini merupakan pertama kali Komisi Publik (FTC) menemukan pelanggaran terhadap Genecon dan membuat deklarasi tersebut.
Departemen Investigasi Khusus Inspeksi Distrik Kejaksaan Tokyo mendakwa empat perusahaan sebagai korporasi dan mantan eksekutif Kashima dan Taisei Construction pada Maret 2018.
Obayashi-gumi dan Shimizu Construction mengakui tuduhan tersebut dalam persidangan, dan denda masing-masing sebesar 200 juta yen dan 180 juta yen telah dikonfirmasi.
Kashima dan Taisei Construction mengaku tidak bersalah dan akan dijatuhi hukuman pada Maret tahun depan.
Taisei Construction berkomentar, "Kami akan mempertimbangkan isi perintah dan memutuskan tanggapannya," dan Kashima berkomentar, "Pelanggaran tidak diterima dan kami sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan untuk mencabut perintah tersebut."
Obayashi-gumi dan Shimizu Construction telah menyatakan bahwa mereka akan "bekerja dengan kepatuhan menyeluruh."
Selain itu, FTC mengeluarkan perintah tindakan pengecualian terberat sebagai disposisi negatif administratif untuk empat perusahaan tersebut, tambahnya pejabat FTC pula.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com