Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Direktur Jenderal WHO: Virus Corona Covid-19 Bukanlah Pandemi Terakhir yang Dihadapi Dunia

Pandemi virus corona Covid-19 telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Namun, WHO memperingatkan ini bukanlah pandemi terakhir.

Editor: Rizki Aningtyas Tiara
zoom-in Direktur Jenderal WHO: Virus Corona Covid-19 Bukanlah Pandemi Terakhir yang Dihadapi Dunia
Christopher Black / World Health Organization / AFP
Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona jenis baru penyebab penyakit Covid-19 telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun.

Diketahui, virus corona Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada awal Desember 2019.

Kini, wabah virus corona telah merebak ke ratusan negara di seluruh dunia.

Data John Hopkins University per Minggu (27/12/2020) pukul 11:22 WIB menunjukkan, ada 80.331.940 kasus Covid-19 terkonfirmasi di 191 negara.

Dari angka tersebut, 1.757.371 orang meninggal dunia dan 45.388.233 orang dinyatakan sembuh.

Baca juga: Pesan Natal Paus Fransiskus: Pemimpin Dunia Harus Pastikan Vaksin Covid-19 Bisa Diakses Semua Orang

Baca juga: 16 Artis Indonesia Masuk Nominasi 100 Wajah Tercantik 2020 TC Candler: Ayu Ting Ting hingga Raisa

Baca juga: 4 Fakta tentang Viral Mesum Sesama Jenis antara Pasien Covid-19 dan Oknum Perawat di Wisma Atlet

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Instagram/drtedros)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperingatkan, krisis virus corona Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir yang terjadi di muka Bumi.

Sementara, upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia juga ikut terancam jika perubahan iklim tidak ditangani dan kesejahteraan binatang atau kehidupan liar tidak diperhatikan.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pesan video untuk International Day of Epidemic Preparedness (Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional) pada Minggu (27/12/2020).

Dikutip TribunTernate.com dari laman Channel News Asia, Tedros juga mengecam siklus 'rabun jauh berbahaya'.

Siklus yang dimaksud itu mengacu pada kucuran dana yang besar dalam menangani wabah, tetapi tidak melakukan persiapan apa-apa untuk menghadapi wabah penyakit selanjutnya.

HALAMAN SELENGKAPNYA>>>

Sumber: Tribun Ternate
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas