Menlu Mike Pompeo: China Hanya Kediktatoran yang Rapuh, Takut Pada Rakyatnya Sendiri
Pengadilan China di Shenzhen hari Rabu (30/12/2020) lalu memenjarakan 10 aktivis demokrasi Hong Kong hingga tiga tahun penjara.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengecam pengadilan China yang memenjarakan aktivis demokrasi Hong Kong yang mencoba melarikan diri dengan perahu.
Hal tersebut menunjukkan wajah asli Beijing kepada warganya dan dunia.
"Sebuah rezim yang mencegah rakyatnya sendiri untuk pergi tidak dapat mengklaim kebesaran atau kepemimpinan global. Ini hanyalah kediktatoran yang rapuh, takut pada rakyatnya sendiri," kata Pompeo, Kamis (31/12/2020), seperti dikutip Channel News Asia.
Pengadilan China di Shenzhen hari Rabu (30/12/2020) lalu memenjarakan 10 aktivis demokrasi Hong Kong hingga tiga tahun penjara.
Baca juga: Hari Ini Datang Lagi 1,8 Juta Vaksin Sinovac dari China di Bandara Soekarno Hatta
Sebelumnya, mereka mencoba melarikan diri dengan speedboat ke Taiwan, sebuah negara demokrasi dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing.
Baca juga: Warga Negara Indonesia Diduga Jadi Penyebab Klaster Covid-19 di Distrik Shunyi China
Hukuman atas penyeberangan perbatasan ilegal muncul ketika China menekan perbedaan pendapat di Hong Kong, memberlakukan undang-undang keamanan yang ketat meskipun sebelumnya berjanji untuk menjamin sistem terpisah di bekas koloni Inggris dan pusat keuangan Asia itu.
Mike Pompeo yang selama ini dikenal sebagai kritikus vokal terhadap Beijing, menyerukan agar 12 orang yang ditangkap pada Agustus lalu dalam upaya mereka guna melarikan diri ke Taiwan untuk "segera dibebaskan tanpa syarat."
Kasus itu "sekali lagi menyingkapkan kebrutalan Beijing, mengabaikan secara terang-terangan perjanjian internasional yang telah ditandatangani, dan penghinaan terhadap hak-hak rakyat Hong Kong," sebut Pompeo.
Pompeo, yang akan meletakkan jabatannya pada 20 Januari nanti setelah kekalahan Donald Trump dalam pemilihan presiden, telah menjadikan Beijing sebagai musuh global, dan berjanji untuk mengakhiri beberapa dekade upaya AS untuk melibatkan kepemimpinan komunis.
Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul AS: China hanyalah kediktatoran yang rapuh, takut pada rakyatnya sendiri