Pertama Kalinya, Inggris Suntikkan Vaksin Covid-19 untuk Pasien Dialisis
Suntikan diberikan kepada Brian Pinker, seorang pasien dialisis berusia 82 tahun, di sebuah rumah sakit.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Inggris mulai menyuntikkan warganya dengan vaksin AstraZeneca/Oxford pada Senin (4/1/2021) waktu setempat.
Suntikan diberikan kepada Brian Pinker, seorang pasien dialisis berusia 82 tahun, di sebuah rumah sakit yang berjarak ratusan meter dari tempat vaksin dikembangkan.
Pinker, seorang pensiunan manajer pemeliharaan, memberikan penghormatan kepada para ilmuwan yang telah mengembangkan vaksin Covid-19, dan mengatakan dirinya sudah tidak sabar untuk merayakan ulang tahun pernikahannya.
"Saya sangat senang mendapatkan vaksin Covid-19 hari ini dan benar-benar bangga itu ditemukan di Oxford," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh dinas kesehatan, seperti dilansir Reuters, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Segera Dilaksanakan, Disiplin 3M Tidak Boleh Kendur!
"Para perawat, dokter, dan staf, hari ini, semuanya brilian dan saya sekarang benar-benar dapat menantikan untuk merayakan ulang tahun pernikahan saya yang ke-48 dengan istri saya Shirley akhir tahun ini," kata dia.
Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin buatan Oxford/AstraZeneca, dan meluncurkan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.
Sam Foster, Kepala Perawat di Rumah Sakit Oxford University, berbicara tentang kebanggaannya memberikan dosis pertama vaksin Oxford di luar uji klinis.
"Adalah hak istimewa yang nyata untuk dapat memberikan Vaksin Oxford pertama di Rumah Sakit Churchill di sini di Oxford, hanya beberapa ratus meter dari tempat vaksin itu dikembangkan," katanya.
"Kami berharap dapat memvaksinasi lebih banyak pasien dan staf kesehatan dan perawatan," ujarnya.
Andrew Pollard, Kepala Tim Vaksin Oxford dan kepala penyelidik suntikan dalam uji coba itu juga menerima vaksin.
Dia mengatakan, dengan rekor jumlah kasus harian, beberapa minggu ke depan akan menjadi tantangan, meskipun optimisme yang diberikan oleh peluncuran vaksin Oxford.
"Ini adalah momen yang sangat kritis. Kami berada di titik kewalahan akibat penyakit ini," katanya kepada BBC TV.
"Saya pikir vaksin itu memberi kami sedikit harapan, tetapi saya pikir kami punya beberapa minggu ke depan yang sulit," ujar dia. (Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.