Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Minta Interpol Tangkap Donald Trump dan 47 Pejabat AS yang Berperan Bunuh Jenderal Soleimani

Pembunuhan itu dianggap melanggar hukum internasional oleh Agnes Callamard, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang eksekusi di luar

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Iran Minta Interpol Tangkap Donald Trump dan 47 Pejabat AS yang Berperan Bunuh Jenderal Soleimani
Leader.ir
Masyarakat Teheran tumpah ke jalan-jalan memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Qassem Soleimani. 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran meminta interpol menangkap Presiden Donald Trump dan 47 pejabat Amerika lainnya yang diidentifikasi berperan dalam pembunuhan jenderal Qassem Soleimani.

Juru bicara peradilan Iran mengumumkan pesan mengerikan dalam konferensi pers pada Selasa (5/1/2021) untuk menangkap pejabat Amerika yang bertanggung jawab atas kematian sang jenderal.

"Republik Islam Iran sangat serius menindaklanjuti mengejar dan menghukum mereka yang memerintahkan dan mengeksekusi kejahatan ini," kata Esmaili kepada wartawan seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: FBI Diminta Selidiki Donald Trump yang Memohon Suara Tambahan di Georgia

Soleimani, jenderal tertinggi Iran memimpin pasukan operasi luar negeri Korps Pengawal Revolusi Islam, dibunuh pada 3 Januari 2020 dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad yang diperintahkan oleh Trump.

Pembunuhan itu dianggap melanggar hukum internasional oleh Agnes Callamard, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang eksekusi di luar hukum, singkat atau sewenang-wenang.

Baca juga: VIRAL Rekaman Telepon Trump Minta Pejabat Georgia Batalkan Kemenangan Joe Biden: Tak Ada yang Salah

Rencana penangkapan itu adalah permintaan kedua Iran melalui surat perintah penangkapan melalui internasional polisi untuk Trump dan puluhan pejabat AS di Pentagon serta Komando Pusat AS, di antara organisasi lainnya.

Pada Juni, jaksa penuntut Teheran Ali Alqasimehr mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Trump dan puluhan pejabat AS yang memberikan "tuduhan pembunuhan dan terorisme" terhadap kelompok mereka.

Berita Rekomendasi

Namun, interpol yang berbasis di Perancis menolak permintaan Iran, dengan mengatakan konstitusinya melarangnya melakukan "intervensi atau aktivitas apa pun yang bersifat politik, militer, agama atau ras".

Pembicaraan yang diperbarui tentang penuntutan Trump dan pejabat AS lainnya datang sebagai bagian dari janji Iran, untuk membalas dendam terhadap kematian Soleimani.

Permintaan tersebut juga datang tak lama sebelum Trump harus meninggalkan jabatannya pada 20 Januari, sesuatu yang diharapkan Iran dapat meningkatkan peluangnya untuk melakukan serangan balasan ke AS.

Sementara itu, FBI dan FAA sedang menyelidiki pesan Iran yang didengar oleh beberapa pengendali lalu lintas udara di New York pada Senin (4/1/2021), seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Rabu (6/1/2021).

Iran mengancam dalam pesan suara yang didengar petugas bahwa mereka akan terbang ke gedung Capitol untuk menuntut AS membayar kematian Soleimani.

Ancaman yang disampaikan melalui suara digital, mengatakan, "Kami terbang ke Capitol (kantor Kongres) pada Rabu. Kematian Soleimani akan dibalas."

Israel kembali tuding Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (4/1/2021) mengatakan upaya pengayaan uranium Iran membuktikan bahwa Iran berusaha untuk membangun senjata nuklir meskipun ada penyangkalan.

Pada Senin itu juga, media pemerintah di republik Islam itu menyebut bahwa pihaknya telah memulai proses pengayaan uranium hingga kemurnian 20 persen di fasilitas Fordow-nya.

Angka tersebut melampaui ambang batas yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir 2015.

Mengutip alarabiya.net, dalam pernyataannya, Netanyahu menegaskan langkah itu "tidak dapat dijelaskan dengan cara apapun kecuali sebagai realisasi lanjutan dari niatnya untuk mengembangkan program nuklir militer".

Baca juga: Iran Bangun Sistem Pertahanan Udara Dekat Situs Nuklirnya Antisipasi Serangan Amerika

Baca juga: Budi Gunadi Sarjana Nuklir yang Jadi Menkes? Sempat Dipertanyakan, Tapi Bukan Orang Sembarangan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020. (Yonathan SINDEL/POOL/AFP)

"Israel tidak akan mengizinkan Iran untuk membuat senjata nuklir," tambahnya.

Israel sendiri merupakan satu-satunya negara bersenjata nuklir di Timur Tengah.

Negara tersebut telah lama menuding Teheran sedang mencoba untuk memperoleh persenjataan nuklirnya sendiri dan berusaha untuk menghancurkan negara Yahudi itu.

Netanyahu telah lama dan dengan keras menentang kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia untuk pencabutan sanksi internasional sebagai imbalannya membekukan apa yang dikatakannya sebagai program nuklir damai.

Tetapi pada 2018, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian dan menerapkan kembali sanksi, yang mendorong Iran untuk menarik kembali komitmennya sendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Incar Trump dan 47 Pejabat AS yang Berperan Bunuh Qassem Soleimani"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas