Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Eratkan Kemitraan Bilateral di Bidang Pendidikan Hingga Pengadaan Vaksin Covid-19

Jose Tavares mengatakan dunia saat ini tengah menghadapi ketidakpastian dan mengalami perubahan lingkungan strategis.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Indonesia Eratkan Kemitraan Bilateral di Bidang Pendidikan Hingga Pengadaan Vaksin Covid-19
Dok. KBRI Rusia
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia meningkatkan kerjasama  bilateral dengan Rusia untuk menghadapi tantangan ketidakpastian global, mulai dari penyediaan vaksin covid-19 hingga pendidikan.

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares mengatakan dunia saat ini tengah menghadapi ketidakpastian dan mengalami perubahan lingkungan strategis.

Dalam hal ini, Indonesia dan Rusia yang telah memiliki hubungan yang sangat panjang serta mengalami pasang dan surut, perlu merespon hal tersebut dengan meningkatkan kemitraan bilateral.

“Indonesia dan Rusia memiliki beberapa kesamaan pandangan dalam isu global seperti dukungan penguatan sistem PBB, serta untuk pengaturan perdagangan bebas multilateral yang bersandar kepada WTO,” kata Dubes Tavares dalam keterangannya, Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Honda Stop Jual Mobil di Rusia Mulai 2022

Pada webinar yang diselenggarakan UKI, Dubes berujar hubungan Indonesia dengan Rusia telah terjalin dengan sangat baik, bahkan pada masa awal berdirinya negara Republik Indonesia.

Baca juga: Warga Rusia Boleh Pergi ke Luar Negeri Asal Punya Paspor Vaksin Sputnik-V

Dukungan diplomatik, bantuan pasokan persenjataan serta penasihat militer Rusia pada dekade 1960-an merupakan faktor penting dalam perjuangan mengembalikan Irian Barat atau Papua ke pangkuan ibu pertiwi.

Berita Rekomendasi

Hubungan bilateral mengalami surut pada sejak akhir 1960-an hingga 1980-an dengan dilatari Perang Dingin.

Pemulihan hubungan bilateral yang dimulai dengan pertemuan Presiden Soeharto dengan Presiden Gorbachev pada tahun 1989 terus berlanjut hingga saat ini.

“Presiden Joko Widodo telah berkunjung ke Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin pada saat menghadiri KTT ASEAN-Rusia di Sochi pada tahun 2016,” kata Jose Tavares.

Dalam kerangka bilateral, potensi peningkatan kerja sama sangat besar, terutama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, serta menjadikan Rusia sebagai tempat untuk mempelajari sains dan teknologi tinggi.

Dalam hal pendidikan Dubes RI itu mengatakan setiap tahun Pemerintah Rusia memberikan alokasi 160 beasiswa kepada pemuda Indonesia untuk belajar di Rusia.

Demikian pula Pemerintah RI memberikan beasiswa kepada pemuda Rusia untuk belajar di Indonesia dalam skema Darmasiswa, Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) dan Kemitraan Negara Berkembang (KNB).

“Melanjutkan studi di Rusia hal tersebut tidak mustahil,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas