Mike Pence Puji Donald Trump Selama Berkuasa Tak Seret AS ke Medan Perang Baru
Pence membandingkan pemerintahan AS sebelumnya (era Presiden Obama), yang mengerahkan militer ke beberapa wilayah dunia selama delapan tahun.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Di Somalia, pasukan AS diterjunkan menyusul kegagalan pemerintahan setempat yang berujung perang saudara tak berkesudahan.
Tidak ada negara asing yang terlibat dalam penentuan masa depan Somalia sebanyak militer AS. Tapi pemerintahan Trump menarik pasukan dari negara itu, yang oleh kritikus dianggap keputusan buruk.
Di Suriah dan Irak, Trump berusaha mengurangi jumlah prajurit tempurnya, dan menyisakan sekelompok kecil guna "mempertahankan" lokasi ekstraksi minyak di Suriah utara.
Pemerintahan Trump juga mengurangi kehadiran militer AS di Irak dari sekitar 5.000 tentara menjadi 2.500 pada November 2020.
Pemerintahan Trump juga mencapai kesepakatan damai dengan Taliban, berjanji untuk menarik pasukan AS.
Imbal baliknya, kelompok Taliban harus menahan diri menyerang pasukan AS dan pasukan asing lain hingga penarikan tuntas.
Sejauh ini, jumlah prajurit AS yang tinggal di Afghanistan berkurang. Taliban dan pemerintahan baru Afghanistan melanjutkan pembicaraan damai yang alot.
Sikap Wapres Pence Lebih Baik Ketimbang Trump
Sehari jelang pelantikan Biden-Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS, Mike Pence memperlihatkan serangkaian sikap yang jauh lebih baik ketimbang Presiden Donald J Trump.
Pence bahkan menyatakan siap menghadiri pelantikan, ketika Trump tidak menunjukkan tanda-tanda menyambut atau tata karma penyambutan penguasa baru Gedung Putih.
Mike Pence pun telah menelepon Kamala Harris. Ia menyampaikan selamat jelang pelantikan Biden-Harris sebagai Presiden-Wapres AS pada 20 Januari 2021.
Selain tegur sapa itu, Pence melakukan langkagh-langkah kecil mendatangi dan menyapa operator telepon Gedung Putih.
Ia pun menemui para prajurit AS di sejumlah pangkalan penting, dan mengunjungi penjaga nasional (National Guard) yang berjaga di Capitol Hill.
Sebaliknya, Trump terus bersembunyi, tak bisa lagi bermedia sosial, dan ia menolak desakan menyampaikan pidato perpisahan.