10 Hari Masa Pemerintahan, Biden Diharapkan Mengambil Tindakan terhadap 53 Perintah Eksekutif
Biden diharapkan mengambil tindakan terhadap 53 perintah eksekutif itu selama 10 hari masa pemerintahannya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kini resmi berkantor di Oval Office, ia pun akan melaksanakan sederet kebijakan yang 'bertolak belakang' dengan apa yang selama ini diterapkan pendahulunya, Donald Trump.
Sekretaris pers Gedung Putih di pemerintahan Biden Jen Psaki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saat ini masih ada banyak perintah eksekutif yang sedang dalam proses.
"Dalam beberapa hari dan pekan ke depan, kami akan mengumumkan tindakan eksekutif tambahan untuk menghadapi tantangan dan memenuhi janji Presiden kepada rakyat Amerika, termasuk mencabut larangan dinas militer oleh transgender Amerika dan membalikkan kebijakan Mexico City," kata Psaki.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (21/1/2021), Biden diharapkan mengambil tindakan terhadap 53 perintah eksekutif itu selama 10 hari masa pemerintahannya.
Sebelumnya, Biden secara resmi dilantik sebagai Presiden ke-46 AS, bersama dengan Kamala Harris yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS pertama dari kalangan perempuan.
Dalam pidato pelantikannya, Biden berjanji menjadi pemimpin untuk semua warga Amerika.
Perlu diketahui, sebelum pelantikan Biden, Presiden ke-45 AS Trump dan istrinya, Melania Trump telah meninggalkan Gedung Putih pada Rabu pagi untuk kali terakhir selama masa jabatan 4 tahun memimpin AS.
Tepat beberapa jam sebelum dilaksanakannya upacara pelantikan Biden dan Harris.
Trump dan Melania memutuskan untuk tidak mengikuti tradisi dan melewatkan pelantikan Biden.
Mereka menghadiri upacara perpisahan pada Rabu pagi di Pangkalan Militer Joint Base Andrews di Maryland, sebelum akhirnya berangkat menuju Florida.
Kendati demikian, sesuai tradisi lainnya, Trump meninggalkan surat berisi tulisan tangannya kepada Biden sebagai penggantinya.
Biden menggambarkan surat itu sebagai surat yang 'sangat murah hati', namun ia memilih untuk tidak mengungkapkan detailnya, dengan alasan masalah privasi.