Respon Israel, Iran dan Palestina Atas Terbentuknya Pemerintahan Baru Joe Biden
Netanyahu berterima kasih kepada Trump untuk 'semua hal hebat' yang telah ia lakukan untuk Israel.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Reuven Rivlin mengucapkan selamat kepada Joe Biden setelah resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Keduanya berharap pemerintahan Biden akan membangun kesepakatan perdamaian lebih lanjut di Timur Tengah.
Kesepakatan perdamaian ini sebelumnya dijembatani oleh Presiden AS sebelumnya Donald Trump, yang diklaim mendorong beberapa negara Arab menormalisasi hubungan dengan Israel.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (21/1/2021), dalam pesan video yang diposting pada akun Twitter miliknya, Netanyahu berharap AS era Biden bisa bekerja sama dengan Israel dalam menghadapi 'ancaman yang ditimbulkan oleh Iran'.
Baca juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Jokowi Harap Kemitraan Strategis RI-Amerika Terus Ditingkatkan
Netanyahu telah menyuarakan sikapnya yang menentang kesepakatan nuklir Iran 2015 yang telah ditinggalkan Trump.
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan anda untuk lebih memperkuat aliansi AS-Israel, untuk terus memperluas perdamaian antara Israel dan dunia Arab serta untuk menghadapi tantangan bersama, diantaranya adalah ancaman yang ditimbulkan oleh Iran."
Baca juga: Biden Resmi Jadi Presiden AS, Pendukung Trump Tetap Yakin Pilpres Curang
"Saya berharap anda sukses, Tuhan memberkati Amerika Serikat, Tuhan memberkati Israel," cuit Netanyahu.
Pada saat yang sama, akun resmi PM Israel ini menyampaikan pesan selamat tinggal yang hangat untuk pemerintahan AS sebelumnya.
Netanyahu berterima kasih kepada Trump untuk 'semua hal hebat' yang telah ia lakukan untuk Israel.
Terkait kesepakatan nuklir JCPOA, Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.
Calon Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS akan mencari kesepakatan lebih luas yang mencakup program rudal.
Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada hari Rabu kemarin bahwa Iran siap untuk 'bertindak sesuai dengan semua kewajibannya' jika AS melanjutkan kembali implementasi JCPOA.
Perlu diketahui, pemerintahan Donald Trump telah meninggalkan perjanjian multilateral ini pada 2018 lalu, dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum AS.
Sedangkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas turut mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru AS.
Ia berharap dapat bekerja sama untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah serta dunia.
"Kami siap untuk proses perdamaian yang komprehensif dan adil yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan," tegas Abbas.