Kebakaran Terjadi di Pabrik Vaksin Covid-19 di India, 5 Orang Tewas
Setidaknya lima orang tewas dalam kebarakan yang terjadi di sebuah pabrik pembuatan vaksin Covid-19 di Pune, India.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya lima orang tewas dalam kebarakan yang terjadi di sebuah pabrik pembuatan vaksin Covid-19 di Pune, India.
Dilansir Mirror, asap mengepul terlihat di gedung Serum Institute of India (SII) Kamis (21/1/2021).
Jutaan dosis vaksin Covidshield, yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, sedang diproduksi di pabrik itu.
Sebelumnya dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Tetapi Adar Poonawalla, Direktur Utama SII, membenarkan adanya korban jiwa.
Baca juga: Warga di Desa Thulasendrapuram India Bangga Kamala Harris Jadi Wakil Presiden Amerika Dampingi Biden
Baca juga: Pemerintah India Minta WhatsApp Batalkan Pembaruan Kebijakan Privasi ke Pengguna
Ia berkata, "Setelah penyelidikan lebih lanjut kami telah mengetahui bahwa sayangnya ada beberapa korban jiwa dalam insiden itu."
"Kami sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada anggota keluarga yang meninggal."
The Times of India melaporkan bahwa lima orang tewas.
Diperkirakan kobaran api berada di lokasi konstruksi di fasilitas seluas 100 acre di Pune.
Hingga saat ini, stok virus corona di fasilitas itu tidak terkena dampaknya.
Penyebab kebakaran belum diketahui.
SII memproduksi vaksin yang dikembangkan untuk India dan negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya.
Perusahaan juga bersiap untuk memproduksi vaksin yang sedang dikembangkan oleh perusahaan AS Novavax Inc.
India meluncurkan satu peluncuran vaksin yang signifikan pada hari Sabtu, dengan tujuan menginokulasi 300 juta orang pada Juli.
Negara itu juga mengekspor batch pertama vaksin Covishield pada Rabu ke Bhutan dan Maladewa, kata Metro.
Mereka juga telah mengirim 2 juta dosis ke Bangladesh dan 1 juta ke Nepal.
India berencana menawarkan 20 juta dosis ke negara tetangga di Asia Selatan, diikuti oleh Amerika Latin, Afrika, dan Asia Tengah.
Badai Christoph Menerjang Wales, Tim Darurat Berusaha Lindungi Pabrik Vaksin Covid-19 dari Banjir
Sementara itu di Wales, sebuah pabrik vaksin Covid-19 juga terancam akibat badai dan banjir yang melanda seluruh negeri.
Layanan darurat di Wales, UK telah berupaya keras untuk melindungi pabrik yang membuat vaksin Covid-19 dari banjir akibat Badai Christoph yang menyebabkan kekacauan di seluruh negeri.
Dilaporkan Mirror, Kamis (21/1/2021), tim telah bekerja sepanjang malam untuk melindungi pabrik di Kawasan Industri Wrexham untuk memastikan pasokan vaksin Universitas Oxford-AstraZeneca tidak rusak.
Ketua Dewan Wrexham, Mark Pritchard mengatakan kepada BBC Radio Wales, "Kami mengalami insiden di Wrexham Industrial Estate, vaksinasi Oxford diproduksi di sana dan di sanalah gudang tempat penyimpanannya."
"Jelas saya tidak dapat memberi tahu Anda di mana, tetapi kami harus bekerja sama untuk membuatnya yakin kami tidak kehilangan vaksinasi akibat banjir."
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Wilayah Paniai Papua: 3 Rumah Hanyut, 47 KK Terdampak
Baca juga: Cerita Siti Noor Banjiriah, Bayi yang Lahir di Atas Perahu saat Banjir di Kalimantan Selatan
Dewan Wrexham mengatakan pihaknya bekerja sama dengan mitra untuk mengatasi kebutuhan di tempat penampungan sementara bagi penduduk yangterkena dampak.
Ratusan orang di Wales diminta untuk mengevakuasi diri meninggalkan rumah mereka.
Peramal cuaca John Griffiths mengatakan Aberllefenni di Wales memiliki jumlah curah hujan tertinggi di UK dari Badai Christoph.
Di Wales, 48 flood warnings dan 57 flood alerts diberlakukan.
Polisi Wales Utara mengatakan pihaknya membantu dinas pemadam kebakaran untuk mengevakuasi rumah-rumah di Ruthin, Denbighshire.
Mereka juga mendesak orang-orang untuk menghindari daerah tersebut.
Badan itu menulis cuitan: "Petugas telah dipanggil untuk membantu @DenbighshireCC dan @NWFRS di Ruthin, di mana beberapa rumah dievakuasi."
"Sayangnya, orang-orang yang pendatang justru mengemudi ke daerah itu untuk 'melihat banjir'. Mohon jangan menggunakan sumber daya kami dengan menambah masalah."
Baca juga: Menkes: Indonesia Beruntung Amankan 600 Juta Vaksin Covid-19
Baca juga: Tak Ingin Ada Monopoli Vaksin, Menkes: Jangan Sampai Golongan Kaya Dapat Lebih Awal, Pikirkan Rakyat
Polisi Wales Utara juga mendesak warga Bangor on Dee untuk pergi ke Ysgol Sant Dunawd untuk berlindung setelah severe flood warning dikeluarkan untuk daerah tersebut.
Hujan deras dan salju terus turun di seluruh Inggris dan Wales.
Banyak sungai berada pada "tingkat yang sangat tinggi", kata Badan Lingkungan.
Empat peringatan banjir "parah", yang berarti ada bahaya bagi kehidupan, dikeluarkan oleh badan untuk Sungai Mersey di Didsbury dan Northenden, dan di Maghull.
Peringatan parah kelima dikeluarkan oleh Natural Resources Wales untuk Bangor on Dee.
Perdana Menteri Boris Johnson sebelumnya mendesak orang-orang untuk memperhatikan peringatan banjir dan mengevakuasi properti mereka.
Sementara itu, pemerintah telah memesan 100 juta dosis suntikan vaksin Oxford.
Puluhan juta dosis akan dikirimkan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang
Suntikan pertama vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford / AstraZeneca telah disuntikkan kepada masyarakat sejak 4 Januari 2021.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)