POPULER Internasional: Vaksin Novavax Kurang Ampuh terhadap Varian Covid Baru | Gadis Pecandu Oplas
Novavax mengklaim vaksin mereka ampuh terhadap Covid-19, tapi tidak dengan varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Novavax mengklaim vaksin mereka ampuh terhadap Covid-19, tapi tidak dengan varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan.
Sementara itu, komisi Vaksin Berlin, Jerman mengatakan vaksin virus corona AstraZeneca tidak boleh diberikan kepada orang berusia di atas 65 tahun.
Di Georgia AS, kebocoran nitrogen cair terjadi di sebuah pabrik, mengakibatkan setidaknya 3 orang meninggal dunia.
Seorang gadis berusia 16 tahun dijuluki sebagai pecandu operasi plastik termuda di China.
Gadis bernama Zhou Chuna mengklaim telah menjalani tidak kurang dari 100 prosedur kosmetik invasif selama 3 tahun.
1. Vaksin Novavax Diklaim Ampuh terhadap Covid-19, tapi Tidak dengan Varian Baru di Afrika Selatan
Novavax, sebuah perusahaan kecil yang didukung oleh Operation Warp Speed dari pemerintah federal Amerika, mengumumkan untuk pertama kalinya pada hari Kamis (28/1/2021) bahwa vaksin mereka menawarkan perlindungan yang kuat terhadap Covid-19.
Namun, mereka juga menemukan bahwa vaksin itu tidak efektif melawan varian baru yang menyebar cepat yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Temuan itu bisa menjadi berita buruk bagi dunia yang kini sedang dalam perlombaan untuk mengakhiri pandemi yang telah menewaskan lebih dari 2,1 juta orang.
Dilansir NY Times, kabar itu juga bermasalah bagi Amerika Serikat, yang beberapa jam sebelumnya melaporkan kasus pertama dari varian virus corona pada dua orang berbeda di Carolina Selatan.
Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah Moderna dan Pfizer mengatakan bahwa vaksin mereka juga kurang efektif terhadap varian yang sama.
Novavax, yang merupakan satu dari enam kandidat vaksin yang didukung oleh Operation Warp Speed musim panas lalu, telah menjalankan uji coba di Inggris, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Baca juga: Jokowi: Indonesia Telah Amankan Pasokan Vaksin dari Sinovac, Novavax, hingga BioNTech-Pfizer
Baca juga: Pemerintah Juga Berupaya Datangkan Vaksin Pfizer, Novavax dan AstraZeneca
Dikatakan pada Kamis bahwa analisis awal dari uji coba terhadap 15.000 orang di Inggris mengungkapkan bahwa vaksin dua dosis memiliki tingkat kemanjuran hampir 90 persen di sana.
Tetapi dalam percobaan kecil di Afrika Selatan, tingkat kemanjuran turun menjadi hanya di bawah 50 persen.
Hampir semua kasus yang telah dianalisis oleh para ilmuwan di sana sejauh ini disebabkan oleh varian baru, yang dinamai B.1.351.
Data juga menunjukkan bahwa banyak peserta uji coba terinfeksi varian tersebut bahkan setelah mereka sudah tertular Covid.
2. Jerman Tegaskan Vaksin AstraZeneca Tak Boleh Diberikan pada Orang di Atas 65 Tahun, Ini Alasannya
Komisi Vaksin Berlin, Jerman mengatakan vaksin virus corona AstraZeneca tidak boleh diberikan kepada orang berusia di atas 65 tahun.
CNN melaporkan, pernyataan ini dikeluarkan Jerman di tengah perselisihan sengit antara Uni Eropa (UE) dan produsen obat AstraZeneca atas penundaan pasokan.
Lewat pernyataan, Kementerian Dalam Negeri pada Kamis (27/1/201), Komite Tetap Vaksinasi (STIKO) di Robert Koch Institute (RKI) Jerman, otoritas kesehatan masyarakat utama negara itu memberikan penjelasan.
Pihak berwenang menemukan, tidak ada cukup data tentang keefektifan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk kelompok usia ini.
Baca juga: Brasil Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Baca juga: Dosisnya Diragukan, Vaksin Oxford dan AstraZeneca akan Diujicoba Lagi
"Karena jumlah peserta penelitian yang sedikit dalam kelompok usia ≥ (lebih dari) 65 tahun, tidak ada kesimpulan yang dapat dibuat mengenai kemanjuran dan keamanan pada lansia," papar panel dalam keterangan rekomendasinya.
"Oleh karena itu, vaksin ini saat ini direkomendasikan oleh STIKO hanya untuk orang berusia 18-64 tahun," jelas panel tersebut.
Menanggapi pengumuman ini, Juru Bicara AstraZeneca angkat bicara.
"Analisis terbaru dari data uji klinis untuk kemanjuran dukungan vaksin AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kelompok usia di atas 65 tahun," katanya.
"Produsen obat tersebut saat ini tengah menunggu keputusan regulasi dari regulator obat-obatan Uni Eropa," Juru Bicara itu menambahkan.
3. Nitrogen Cair Bocor di Sebuah Pabrik di Georgia, Setidaknya 6 Orang Tewas dan 3 Lainnya Kritis
Kebocoran nitrogen cair di sebuah pabrik pengemasan makanan Georgia, AS menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan tiga orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, kata para pejabat, Kamis (28/1/2021) dilansir NBC News.
Pihak berwenang menanggapi laporan luka bakar pada pukul 10:12 pagi waktu setempat di pabrik Foundation Food Group di Gainesville, Georgia, sekitar 60 mil timur laut Atlanta.
Dalam 10 menit, laporan diperbarui menjadi tanggapan bahan berbahaya, ujar juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Hall County Zachary Brackett.
"Sejumlah besar karyawan yang dievakuasi dan beberapa orang mengalami keadaan darurat medis di sekitar pabrik," kata Brackett kepada wartawan.
Para korban, nama, usia, dan jenis kelamin tidak segera diungkapkan.
Baca juga: Satu Keluarga di Lumajang Diduga Tewas Keracunan Gas dari Mesin Genset, Menyala Selama Berjam-jam
Baca juga: 143 Warga Madina Mengungsi Pasca Kebocoran Pipa Gas yang Menewaskan 5 Korban
"Indikasi awal adalah bahwa saluran nitrogen bocor di dalam pabrik tersebut," kata Wakil Presiden Foundation Food Group Nicholas Ancrum.
"Mereka yang pergi hari ini termasuk anggota tim pemeliharaan, pengawas, dan manajemen."
"Setiap anggota tim sama pentingnya bagi kami dan hati kami tertuju pada keluarga mereka."
Sheriff County Hogg Gerald Couch mengatakan ia tergerak memikirkan mereka yang meninggal.
Ia pun tak menyangka akan nasib tragis mereka.
4. Cerita Gadis 16 Tahun Pecandu Operasi Plastik, Akui Dulu Jelek dan Sering Dibully, Kini Bak Boneka
Seorang gadis berusia 16 tahun dijuluki sebagai pecandu operasi plastik termuda di China.
Gadis bernama Zhou Chuna mengklaim telah menjalani tidak kurang dari 100 prosedur kosmetik invasif selama 3 tahun.
Dikutip dari Oddity Central, Zhou Chuna merupakan seorang influencer muda Tiongkok dengan lebih dari 300.000 pengikut di platform mikroblog Sina Weibo.
Dirinya telah membangun karir online-nya di bidang operasi plastik, mendokumentasikan transformasi ekstremnya.
Yakni dari seorang gadis yang tampak normal dan polos menjadi bak boneka.
Rupanya kasus Zhou Chuna dianggap unik karena banyaknya prosedur yang telah dia lakukan dan dalam waktu yang relatif singkat.
Meskipun mengaku telah mengalami efek samping yang parah karena kecanduannya pada operasi plastik, seperti kehilangan ingatan dan jaringan parut permanen, wanita berusia 16 tahun itu mengatakan itu semua sepadan.
Zhou selalu memberi tahu pengikut online-nya bahwa dia dulu sangat jelek sebelum dia menemukan operasi plastik.
Baca juga: Dokter Selamatkan Balita, Keluarkan Uang Koin yang Nyangkut di Tenggorokan Tanpa Operasi
Baca juga: Viral Wanita Jadi Korban Lemparan Batu Orang Gila, Jari Terpaksa Dioperasi, Korban Mengaku Trauma
Sementara dikutip dari Harian Metro, dia menggambarkan matanya terlalu kecil, dan hidungnya terlalu besar, dan bahkan menjadi bahan ejekan rekan-rekannya.
Rekan-rekannya memberinya nama panggilan yang memalukan, membuat lelucon yang kejam, dan selalu memberinya tugas pembersihan kelas.
(Tribunnews.com)