TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi bertolak ke Doha, Qatar, pada Kamis (11/2/2021) setelah melakukan kunjungan kerja ke Yordania.

Menlu RI melanjutkan kunjungan ke Doha untuk melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.

Kedua Menlu sepakat untuk terus perkuat kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi dan bidang yang berfokus pada kerjasama investasi untuk telekomunikasi, pariwisata dan listrik.

“Kita harus terus mengawal kerja sama ekonomi kedua negara agar dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi pasca pandemi,” kata Retno Marsudi dalam keterangannya Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Bicarakan Masalah Myanmar, Menteri Retno Telepon Menlu Jepang Toshimitsu Motegi

Kedua Menlu disebut melakukan tukar pikiran mengenai beberapa isu kawasan, terutama proses perdamaian di Afghanistan.

Mereka menyepakati pentingnya dukungan internasional untuk menjaga momentum proses perdamaian yang diharapkan bergulir lebih cepat.

“Oleh karena itu diperlukan komitmen tinggi dari semua pihak,” kata Retno.

Qatar juga mengapresiasi peran Indonesia yang memberikan fokus perhatian pada peran perempuan di Afghanistan.

“Peran Perempuan harus terus diutamakan baik dalam proses perdamaian maupun dalam pembangunan Afghanistan pasca konflik,” sebut Retno.

Kedua Menlu juga membahas isu Palestina, terutama hasil Pertemuan para Menlu Liga Arab mengenai Palestina yang diselenggarakan di Kairo, 8 Februari 2021.

Termasuk membahas situasi politik Myanmar.

“Dimensi hubungan Indonesia dan Qatar bukan saja terkait kepentingan kedua negara, namun juga kepentingan umat yang lebih luas,” kata Retno.

Diketahui, Tren perdagangan Indonesia-Qatar dalam 5 tahun terakhir (2015-2019) terus mengalami kenaikan sekitar 11,53%.

Investasi Qatar di Indonesia dalam 3 tahun terakhir terfokus di bidang pariwisata dan energi.

Pada tahun 2020, realisasi investasi Qatar di Indonesia senilai USD 6,2 juta, naik lebih dari 30 kali lipat dibanding nilai investasi tahun 2018.