AS Marah Pangkalan Militernya di Irak Diserang Roket yang Menewaskan Kontraktor Sipil
Antony Blinken menegaskan ‘Negeri Paman Sam’ marah karena serangan roket di wilayah Kurdistan Irak yang dilaporkan menewaskan seorang kontraktor sipil
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) bereaksi keras atas serangan roket yang menghantam pangkalan militernya di wilayah Kurdi, di Irak utara pada Senin (15/2/2021) waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/2/2021), seorang kontraktor sipil tewas dan lima orang lainnya luka-luka, termasuk seorang anggota militer AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan ‘Negeri Paman Sam’ marah karena serangan roket di wilayah Kurdistan Irak yang dilaporkan menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai lima orang lainnya, termasuk seorang anggota layanan AS dan beberapa kontraktor Amerika.
"Saya telah menghubungi Perdana Menteri Pemerintah Daerah Kurdistan Masrour Barzani untuk membahas insiden itu dan berjanji mendukung semua upaya untuk menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Serangan itu tercatat paling mematikan yang menyerang pasukan AS dalam hampir setahun di Irak, di mana ketegangan telah meningkat antara pasukan AS, sekutu Irak dan Kurdi, mereka di satu sisi dan milisi yang selaras dengan Iran di sisi lain.
Baca juga: Serangan Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak: Seorang Tewas, 5 Lainnya Luka-luka
Baca juga: Serpihan Roket Milik China Ditemukan di Teluk Ranggau Kalimantan Tengah
Seorang juru bicara koalisi mengatakan di Twitter serangan itu menghantam pasukan koalisi pimpinan AS di ibukota regional Kurdi, Erbil.
Sumber keamanan Kurdi mengatakan setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil di wilayah otonomi pada larut malam.
Wartawan Reuters mendengar beberapa ledakan keras dan melihat kebakaran terjadi di dekat bandara.
Pasukan AS menempati pangkalan militer yang berdekatan dengan bandara sipil.
Sebuah pernyataan dari kementerian dalam negeri Kurdi mengatakan sejumlah roket ditembakkan ke arah Erbil dan sekitarnya, sekitar pukul 21.30 waktu setempat dan beberapa orang terluka, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut.
Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Saraya Awliya al-Dam mengklaim bertanggung jawab atas serangan di pangkalan AS itu. Kelompok itu mengatakan mereka menargetkan "pendudukan Amerika" di Irak.
Namun kelompok itu tidak memberikan bukti atas klaimnya.
Sebelumnya serangan mematikan terakhir yang menargetkan pasukan koalisi menewaskan satu personel Inggris dan dua Amerika pada Maret tahun lalu.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran sempat membawa Timur Tengah ke tepi konfrontasi skala penuh pada Januari 2020, setelah serangan pesawat tak berawak AS menewaskan jenderal top Iran Qassem Soleimani di Baghdad.(Reuters)