Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CEO Marriott Arne Sorenson Meninggal Dunia karena Kanker Pankreas di Usia 62 Tahun

Chief Executive Officer Marriott International Arne Sorenson meninggal dunia karena mengidap kanker pankreas pada Senin (15/2/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in CEO Marriott Arne Sorenson Meninggal Dunia karena Kanker Pankreas di Usia 62 Tahun
Larry Busacca / Getty Images for Time Inc / AFP
02 FEBRUARI: Arne M. Sorenson, presiden dan CEO Marriott International berbicara di atas panggung di American Magazine Media Conference di Grand Hyatt New York pada 2 Februari 2016 di New York City. 

TRIBUNNEWS.COM - Chief Executive Officer Marriott International Arne Sorenson meninggal dunia karena mengidap kanker pankreas pada Senin (15/2/2021).

Pada Selasa (16/2/2021) perusahaan mengumumkan, Sorenson menghembuskan napas terakhirnya di usia 62 tahun.

Mengutip Reuters, Sorenson merupakan anggota non-keluarga yang memimpin jaringan hotel Marriot.

Awal bulan ini dia mengundurkan diri dari jabatannya untuk mengobati kanker pankreas yang didiagnosis pada 2019 lalu.

Setelah kepergian Sorenson, Marriott akan menunjuk CEO baru dalam dua pekan ke depan.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Irfan Sembiring Sempat Unggah Rencana Kolaborasinya dengan Makki Parikesit

Baca juga: Bupati Paser, Yusriansyah Syarkawi Meninggal Dunia, Ini Kiprah dan Profilnya Semasa Hidup

02 FEBRUARI: Arne M. Sorenson, presiden dan CEO Marriott International berbicara di atas panggung di American Magazine Media Conference di Grand Hyatt New York pada 2 Februari 2016 di New York City.
02 FEBRUARI: Arne M. Sorenson, presiden dan CEO Marriott International berbicara di atas panggung di American Magazine Media Conference di Grand Hyatt New York pada 2 Februari 2016 di New York City. (Larry Busacca / Getty Images for Time Inc / AFP)

Menjabat Sejak 2012

Arne Sorenson menjabat sebagai CEO pada Maret 2012 lalu.

Berita Rekomendasi

Dia memimpin akuisisi Starwood Hotels and Resorts senilai 13 miliar dolar Amerika pada 2016.

Langkah penting tersebut menjadikan Marriott sebagai jaringan hotel terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 1 juta kamar.

Executive Chairman JW Marriott, Jr dalam sebuah pernyataan memuji kemampuan Sorenson.

"Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk mengantisipasi kemana arah industri perhotelan dan memposisikan Marriott untuk pertumbuhan," katanya.

Baca juga: Pengakuan Anak yang Bunuh Ibu Kandung: Korban Meninggal setelah Gali Lubang Lalu Ditarik Sosok Gaib

Selama masa jabatan Sorenson, saham perusahaan telah melonjak 242 persen.

Meski selama setahun terakhir saham Marriot dilaporkan turun 15 persen karena krisis virus corona yang membuat perjalanan hampir terhenti.

Selama ketidakhadirannya, Stephanie Linnartz, presiden grup, operasi konsumen, mengawasi divisi penginapan perusahaan.

Sementara Tony Capuano, presiden grup untuk pengembangan global, bertanggung jawab atas bisnis penginapan AS d an Kanada.

"Mengingat kepemimpinan keluarga Marriott dan Arne, bangku eksekutif di Marriott bisa dibilang yang terkuat di industri dan akan memiliki pengetahuan dan kepemimpinan untuk menjalankan cara Marriott," kata analis Macquarie Research, Chad Beynon

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas