Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri di China Tuntut Mantan Suami Bayar Kompensasi atas Pekerjaan Rumah selama 5 Tahun Pernikahan

Istri di China Tuntut Mantan Suami Bayar Kompensasi atas Pekerjaan Rumah yang Ia Kerjakan selama 5 Tahun Pernikahan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Istri di China Tuntut Mantan Suami Bayar Kompensasi atas Pekerjaan Rumah selama 5 Tahun Pernikahan
Simplemost
Ilustrasi istri bekerja sedangkan suami berlamas-malasan. Seorang Istri di China Tuntut Mantan Suami Bayar Kompensasi atas Pekerjaan Rumah yang Ia Kerjakan selama 5 Tahun Pernikahan 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang suami di China diminta membayar kompensasi kepada mantan istrinya atas pekerjaan yang dilakukannya selama pernikahan.

Dilansir Mirror, wanita tersebut ditetapkan akan menerima 50 ribu yuan atau sekitar Rp110 juta untuk pekerjaannya melakukan tugas rumah tangga selama 5 tahun.

Kasus itu dipercaya sebagai kasus pertama di negara itu semenjak hukum perdata baru diperkenalkan bulan lalu.

Hukum perdata baru itu menggarisbawahi bahwa suami atau istri dapat mencari kompensasi dalam bentuk uang kepada pasangan mereka jika mereka telah melakukan mayoritas semua tugas pekerjaan rumah selama pernikahan.

Pekerjaan rumah yang dimaksud termasuk membersihkan rumah, mencuci, menjaga anak atau merawat orang tua.

Baca juga: China Dituduh Pihak yang Pertama Kali Sebarkan Konspirasi Mengenai Covid-19

Baca juga: Heboh Wanita Melahirkan Tanpa Hamil Akhirnya Terungkap Siapa Ayahnya, Eks Suami Siti Jainah Mengaku

Ilustrasi istri bekerja sedangkan suami bermalas-malasan
Ilustrasi istri bekerja sedangkan suami bermalas-malasan (Simplemost)
Berita Rekomendasi

Menurut dokumen pengadilan, wanita yang hanya disebutkan namanya sebagai Wang itu, menikah pada tahun 2015.

Ia dan suaminya lalu tinggal terpisah mulai tahun 2018.

Anak laki-laki mereka tinggal bersama sang ibu.

Wang juga mengklaim ia juga melakukan tugas merawat anak di samping pekerjaan rumah lainnya.

Suami Wang mengajukan gugatan cerai tahun lalu.

Wang kemudian menggunakan hukum perdata baru itu untuk "membalas" suaminya karena sang suami tidak berkontribusi dalam merawat anak maupun melakukan tugas rumah tangga selama meraka menikah.

Pengadilan Distrik Fangshan Beijing memerintahkan sang suami untuk membayar tunjangan bulanannya sebesar 2.000 yuan (Rp4,4 juta), serta pembayaran satu kali sebesar 50.000 yuan (Rp110 jta) untuk pekerjaan rumah yang telah dikerjakan istrinya dulu.

Baca: Dianggap Sepele, Ternyata Pekerjaan Rumah Bisa Bakar Kalori dan Kurangi Stres 

Baca: Manfaat Melibatkan Anak dalam Pekerjaan Rumah Tangga, Ajarkan Disiplin hingga Melatih Tanggung Jawab 

Seorang hakim yang memimpin kasus tersebut mengatakan sementara perceraian memicu pembagian harta gono-gini, pekerjaan rumah tangga juga dianggap sebagai "harta benda".

Hakim menambahkan, "Pekerjaan rumah tangga dapat meningkatkan kemampuan pasangan untuk mencapai pertumbuhan akademik individu dan pribadi dan ini tidak tercermin dalam properti yang berwujud."

Putusan tersebut memicu banyak perdebatan online tentang nilai finansial pekerja rumah tangga di rumah keluarga, di mana sebagian besar dipikul oleh wanita.

Banyak yang menilai jumlah 50.000 yuan yang diberikan kepada istri terlalu sedikit.

Seorang pengguna media sosial berkata, "Saya tidak bisa berkata-kata, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga penuh waktu sedang diremehkan."

"Di Beijing, menyewa pengasuh selama satu tahun saja biayanya lebih dari 50.000 yuan."

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, wanita di China menghabiskan rata-rata empat jam setiap hari sebagai tenaga kerja yang tidak dibayar.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas