Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara Background Music di Dalam Toko Makanan Ikut Pengaruhi Penyebaran Infeksi Covid-19 di Jepang

Agar infeksi tidak menyebar kembali (rebound) ada beberapa langkah yang disarankan pemerintah Jepang yang disampaikan Profesor Omi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Suara Background Music di Dalam Toko Makanan Ikut Pengaruhi Penyebaran Infeksi Covid-19 di Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Suara background music (BGM) alias suara latar belakang di dalam toko dikecilkan agar tamu dapat berbicara tidak menggunakan suara keras. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Suara background music (BGM) yang dilantunkan sebagai latar belakang toko di dalam banyak restoran di Jepang, ikut mempengaruhi penyebaran infeksi virus corona.

"Kalau suara BGM tersebut dilantunkan dengan suara keras, maka tamu yang datang baik berdua apalagi satu keluarga, akan berbicara semakin keras. Kalau berbicara keras maka risiko penyebaran virus corona semakin besar di dalam restoran tersebut."

"Namun kalau suara BGM kecil, maka tamu bisa bicara pelan-pelan dan risiko penyebaran infeksi rendah," papar Professor Shigeru Omi (kanan), Wakil Ketua tim penanggulangan corona di Jepang, Jumat (26/2/2021).

PM Jepang Yoshihide Suga kemarin malam telah mengumumkan pembatalan deklarasi darurat (PSBB) di Jepang 7 Maret 2021, dan 6 wilayah terlebih dulu melakukan pembatalan mulai 28 Februari besok.

Namun agar infeksi tidak menyebar kembali (rebound) ada beberapa langkah yang disarankan pemerintah Jepang yang disampaikan Profesor Omi, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: Pengusaha Jepang Bidang Medis Berharap Kerja Sama Indonesia untuk Keuntungan Bersama

Baca juga: Populer Kembali Saat Ini, Kaisar Jepang Saja Pakai Papan Nama di Dada

"Ada langkah-langkah yang bisa kita ambil, mengumpulkan rekomendasi untuk mencegah rebound di area di mana deklarasi tersebut dicabut," paparnya.

Berita Rekomendasi

Tindakan pencegahan rebound di area pembatalan setiap hari diharapkan sebagai berikut:

- Saat Anda pergi ke luar, pilih waktu dan tempat yang Anda inginkan dengan baik, jauh dari keramaian.

- Menahan diri dari perjalanan wisuda, pesta terima kasih, dan pesta selamat datang dan pesta perpisahan

- Melihat bunga sakura tanpa jamuan makan

- Pekerjaan dipimpin oleh puncak pimpinan organisasi dengan "pekerjaan jarak jauh" (teleworks).

Tindakan pencegahan rebound area pembatalan makan malam sebagai berikut:

- Pilih toko yang tidak ramai

- Kenakan masker selama percakapan

- Jika memungkinkan, maksimal hanya 4 orang yang "selalu dekat" kecuali anggota keluarga yang tinggal bersama. Karena risikonya meningkat seiring bertambahnya jumlah orang

Suara backsound music (BGM) alias suara latar belakang di dalam toko dikecilkan agar tamu dapat berbicara tidak menggunakan suara keras.
Suara backsound music (BGM) alias suara latar belakang di dalam toko dikecilkan agar tamu dapat berbicara tidak menggunakan suara keras. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Tindakan pencegahan rebound di area pembatalan khususnya bagi restoran sebagai berikut.

- Amankan jarak tempat duduk 1 hingga 2 meter sebagai panduan

- Minimalkan volume BGM agar suara percakapan tidak menjadi keras

- Ventilasi dijaga baik di dalam toko sambil mengukur konsentrasi karbon dioksida

Rekomendasi subkomite meminta "jika melebihi 1000 ppm, berikan ventilasi atau sesuaikan jumlah orang di ruangan itu."

- Deteksi pertanda "inspeksi pemantauan" dipasang di restoran.

Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas