Suriah Klaim Roket Israel Serang Daerah Sekitar Damaskus Selatan
Tentara Suriah mengklaim bahwa roket yang ditembakkan Israel menghantam bagian selatan Damaskus pada Minggu malam (28/2/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Suriah mengklaim bahwa roket yang ditembakkan Israel menghantam bagian selatan Damaskus pada Minggu malam (28/2/2021).
Pernyataan yang dikeluarkan pihak tentara Suriah menerangkan bahwa serangan itu datang dari Dataran Tinggi Golan.
Sebagian besar rudal telah dijatuhkan dalam serangan kedua, dalam waktu kurang dari sebulan di pinggiran Ibu Kota.
Mengutip Al Jazeera, Juru bicara militer Israel menolak mengomentari laporan tersebut.
Israel mencapai target yang lebih luas dari biasanya sejak awal tahun, termasuk serangan besar terhadap benteng-benteng yang terkait dengan Iran di timur, dekat perbatasan Irak.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada Jumat (26/2/2021) mengatakan, Israel mengambil tindakan "hampir setiap minggu" untuk mencegah kubu Iran di Suriah.
Baca juga: AS Serang Suriah, Targetkan 2 Kelompok Milisi yang Didukung Iran
Baca juga: Presiden Joe Biden Perintahkan Gempur Kelompok Anti-ISIS di Suriah Timur
Narasumber intelijen regional menyebut, Pasukan Quds Iran dan milisi yang didukungnya memiliki kehadiran yang kuat di lingkungan Sayeda Zainab di Damaskus selatan di mana milisi memiliki banyak pangkalan bawah tanah.
Israel secara teratur menyerang apa yang dikatakannya sebagai target terkait Iran di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Meningkatnya serangan semacam itu digambarkan narasumber intelijen Barat sebagai perang bayangan untuk mengurangi pengaruh Iran.
Kepala Staf Israel Letnan Jenderal Aviv Kochavi pada Desember mengatakan bahwa Israel telah mencapai lebih dari 500 target pada 2020.
Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui ada pasukan Iran yang beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah, hanya Teheran telah mengirim penasihat militer.
Baca juga: Ketika Israel-Suriah Sepakat Bertukar Tawanan, Dua Gembala untuk 1 Wanita Israel
Baca juga: Israel Gempur Suriah, Rudal Meledak di Pinggiran Damaskus
Masuknya ribuan milisi Syiah, dari Afghanistan ke Lebanon, untuk berperang bersama al-Assad membantu penguasa otoriter itu bertahan dari pemberontakan bersenjata yang meluas, yang muncul dari tindakan keras terhadap protes pro-demokrasi pada 2011.
Narasumber intelijen Barat mengatakan serangan Israel tahun ini telah merusak kekuatan militer Iran yang luas di Suriah tanpa memicu peningkatan permusuhan yang signifikan.
"Iran telah membangun terowongan bawah tanah dan menyebarkan umpan untuk membantu mengurangi efek serangan berulang Israel terhadap infrastruktur militernya yang rumit di negara itu," kata pembelot militer Suriah.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)