Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meghan Markle Akui Pernah Ingin Akhiri Hidup, Pernah Coba Cari Pertolongan tapi Tidak Ditanggapi

Meghan Markle menceritakan satu titik dalam hidupnya di mana ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Meghan Markle Akui Pernah Ingin Akhiri Hidup, Pernah Coba Cari Pertolongan tapi Tidak Ditanggapi
CBS
Meghan Markle dalam program wawancara spesial "Oprah With Meghan and Harry: A CBS Primetime Special". Meghan Markle menceritakan satu titik dalam hidupnya di mana ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM - Meghan Markle menceritakan satu titik dalam hidupnya di mana ia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Dilansir celebretainment.com, pikiran untuk bunuh diri muncul di pikirannya saat ia menerima pengawasan publik yang terus menerus saat menjadi anggota keluarga kerajaan.

Mantan aktris 39 tahun ini bergabung dengan keluarga kerajaan Inggris saat ia menikah dengan Pangeran Harry pada 2018 lalu.

Meghan mengakui pengawasan publik saat itu sangat intens.

Meghan lalu mengungkap isi pikirannya kepada suaminya, Harry.

Baca juga: Meghan Markle Sebut Kate Middleton Membuatnya Menangis Jelang Pernikahan, Gara-gara Gaun Bridesmaid

Baca juga: Ratu Elizabeth Tak akan Saksikan Program Wawancara Meghan-Harry, Ingin Fokus pada Kesehatan Philip

Berita Rekomendasi

Berbicara kepada Oprah Winfrey dalam program wawancara spesial "Oprah With Meghan and Harry: A CBS Primetime Special," Meghan menjelaskan:

Meghan Markle dalam program wawancara spesial
Meghan Markle dalam program wawancara spesial "Oprah With Meghan and Harry: A CBS Primetime Special" (CBS)

"Saya sangat malu untuk mengatakannya pada saat itu, dan malu harus mengakuinya kepada Harry terutama karena saya tahu betapa pedihnya rasa kehilangan yang dia derita, tetapi saya tahu bahwa jika saya tidak mengatakannya, saya akan melakukannya."

"Saya hanya tidak ingin hidup lagi, dan itu adalah pikiran yang sangat jelas, nyata, dan terus-menerus menakutkan."

Meghan sempat berbicara dengan seorang karyawan keluarga kerajaan untuk mengetahui apakah dia bisa pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan bantuan.

Tetapi Meghan justru diberi tahu bahwa "itu tidak akan baik bagi citra The Institution".

"Saya pergi ke The Institution dan saya berkata saya perlu pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan bantuan."

"Saya berkata bahwa saya tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya dan saya harus pergi ke suatu tempat."

"Tetapi saya diberi tahu bahwa saya tidak bisa melakukannya, bahwa itu tidak akan baik bagi The Institution."

"Saya membagikan ini karena ada begitu banyak orang yang takut untuk bersuara ketika mereka membutuhkan bantuan, dan saya secara pribadi tahu betapa sulitnya untuk tidak hanya menyuarakannya, tetapi ketika Anda menyuarakannya tetapi ditanggapi dengan kata, 'Tidak'."

Baca juga: Update Kasus Tuduhan Bullying Meghan Markle: 10 Mantan Staf Istana Bersiap untuk Beri Keterangan

Baca juga: Profil Pangeran Philip, dari Masa Kecil hingga Pernikahannya dengan Ratu Elizabeth II

Mantan bintang 'Suits' juga pergi ke bagian HRD, dan tetap diberi tahu bahwa mereka tidak dapat membantunya.

Dia menambahkan: "Saya pergi ke bagian HRD, dan saya diberi tahu, 'Hati saya untuk Anda, karena saya melihat betapa buruknya itu, tetapi tidak ada yang dapat kami lakukan karena Anda bukan karyawan yang dibayar'."

Pangeran Harry dan Meghan berbagi bahwa bahkan di era modern, "The Firm" tidak percaya pada terapi karena dapat mempermalukan monarki.

Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Oprah With Meghan dan Harry: A CBS Primetime Special
Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Oprah With Meghan dan Harry: A CBS Primetime Special (CBS)

Meghan dan Harry melihat bahwa sejarah dapat terulang kembali, apa yang terjadi pada Putri Diana, terjadi lagi pada Meghan.

Mereka tidak ingin kisah mereka berakhir secara tragis.

Dilansir She Knows, ibu Harry, Lady Diana, pernah menemui Ratu Elizabeth untuk meminta bantuan dan juga ditolak.

Suara hati Lady Diana baru terungkap beberapa dekade kemudian dari serangkaian kaset yang dia rekam bersama pelatih pidato Peter Settelen.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas