Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mengapa Program Vaksinasi Covid-19 di Jepang Sangat Terlambat Dibandingkan Korea Selatan?

di Jepang persetujuan pemerintah memakan waktu satu sampai dua bulan menunggu dari Kementerian Kesehatan baru bisa diproduksi dan disebarluaskan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Program Vaksinasi Covid-19 di Jepang Sangat Terlambat Dibandingkan Korea Selatan?
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Grafik perbandingan jumlah yang telah vaksinasi antara Korea Selatan (biru) dan Jepang (merah). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Saat ini Jepang baru melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 148.915 orang, sementara Korea Selatan (Korsel) sudah melakukan vaksin terhadap 500.635 orang.

Ada banyak hal yang melatarbelakangi mengapa Jepang sangat terlambat melakukan vaksinasi ketimbang Korea Selatan.

"Di Korea tidak berbelit dan tak perlu lama menyetujui vaksin yang ada. Kalau negara besar seperti Amerika Serikat misalnya telah menyetujui maka dengan segera Korea juga menyetujui vaksin diberlakukan di negaranya," papar Profesor Lee Sotetsu, Guru Besar Universitas Kumagaya di Saitama Jepang, Kamis (11/3/2021) di TBS.

Sementara di Jepang persetujuan pemerintah memakan waktu satu sampai dua bulan menunggu dari Kementerian Kesehatan baru bisa diproduksi dan disebarluaskan.

Bukan hanya itu saja, di belakang layar kelompok pengusaha besar (zaibatsu) Korea terjun banyak membantu pelaksanaan vaksin.

Seorang tenaga medis di Jepang sedang divaksinasi Covid-19.
Seorang tenaga medis di Jepang sedang divaksinasi Covid-19. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Misalnya kelompok SK yang bergerak di bidang farmasi mencurahkan perhatian penuh kepada vaksin dan memproduksi vaksin Amerika di Korea segera sehingga mempercepat vaksinasi. Demikian pula kelompok Samsung memproduksi suntikan yang bukan hanya bisa menyuntikkan 5 kali tetapi bisa 6 atau 7 kali suntik sehingga lebih banyak orang dan lebih cepat vaksinasi bisa dilakukan," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Bahkan untuk AstraZeneca Korea membuat suntikan yang bisa dipakai 10 kali untuk vaksinasi satu botol vaksin tersebut.

Sementara di Jepang apabila suntikan sangat kurang statusnya, sebuah media Korea menyindir, bisa 126 tahun baru bisa selesai terlaksana vaksinasi di Jepang.

Sikap Jepang yang sangat berhati-hati juga menjadi penyebab keterlambatan vaksinasi di Jepang.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Perlahan akan Menggantikan Virus Corona Konvensional di Jepang

Baca juga: 5 Hingga 9 Maret 2021, 77 Orang di Jepang Dikonfirmasi Terinfeksi Varian Baru Covid-19

"Jepang memang sangat hati-hati sekali. Tak mau ada keributan di belakang hari. Sangat serius sangat hati-hati dalam melakukan vaksinasi sehingga perlu pengujian dalam negeri sangat ketat. Wajar saja," papar Akihiro Sato, Kepala Klinik Karada di Gotanda Tokyo.

Menurutnya, dengan kehati-hatian yang tinggi, kualitas vaksinasi akan lebih baik di Jepang nantinya.

"Mungkin awalnya lambat tetapi kalau semua sudah sempurna diteliti dan hasilnya baik baru dilaksanakan, di masa depan akan lancar dan tak akan ada hambatan atau tak ada masalah yang berarti," ujar dia.

Itu pula sebabnya persetujuan kementerian kesehatan memakan waktu lama untuk sebuah vaksin di Jepang agar bisa diimplementasikan ke masyarakat.

Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas