Militer Filipina Bunuh Pemimpin Abu Sayyaf dan Bebaskan 4 Sandera Asal Indonesia
Militer Filipina berhasil membunuh pemimpin kelompok teroris Abu Sayyaf yang sering menculik dan minta tebusan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MANILA – Militer Filipina berhasil membunuh pemimpin kelompok teroris Abu Sayyaf yang sering menculik dan minta tebusan.
Bukan itu saja, militer Filipina juga berhasil menyelamatkan empat orang Warga Negara Indonesia yang disandera sejak tahun lalu, kata militer pada Minggu (21/3/2021), seperti dilansir Reuters.
“Majan Sahidjuan, alias Apo Mike, terluka parah dalam baku tembak dengan marinir pada Sabtu malam di kota Languyan di provinsi Tawi-Tawi selatan, dan kemudian tewas,” kata Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr.
Baca juga: Kemlu: Tiga WNI Korban Sandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Diselamatkan
Dia menggambarkan Sahidjuan sebagai dalang dalam beberapa aksi penculikan oleh Abu Sayyaf, yang berbasis di Sulu dan telah terlibat dalam serangan bom dan pembajakan selama beberapa dekade.
Abu Sayyaf telah menyatakan mkesetiaan kepada kelompok ISIS sejak 2014.
"Kami senang, semua sandera aman sekarang dan kami juga dapat menetralisir 'Apo Mike' yang terkenal dan dua rekannya," kata Vinluan, komandan Komando Mindanao Barat militer.
Sahidjuan adalah di antara lima militan Abu Sayyaf yang datang ke Tawi-Tawi dengan kapal dari Sulu, dengan empat korban penculikan asal Indonesia pada Kamis lalu.
Perahu mereka terbalik setelah dihantam ombak besar, sehingga memberi kesempatan bagi pasukan pemerintah untuk menyelamatkan tiga dari empat sandera, yakni Arizal Kasta Miran (30), Arsad Bin Dahlan (41), dan Andi Riswanto (26).
Baca juga: Polisi Filipina Selamatkan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf
Mohd Khairuldin yang berusia 15 tahun, ditemukan oleh pasukan pemerintah di desa yang sama tempat tembak-menembak terjadi.
Keempat sandera itu adalah lima WNI yang diculik Abu Sayyaf pada 17 Januari tahun lalu di Tambisan di Malaysia. Salah satu dari lima WNI tewas saat mencoba melarikan diri.(Reuters)