Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Demokrasi Rusia Setelah Alexei Navalny Dipenjara

Navalny menjadi terkenal di dunia internasional dengan mengorganisir demonstrasi anti-pemerintah dan mencalonkan diri

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Nasib Demokrasi Rusia Setelah Alexei Navalny Dipenjara
Layanan pers pengadilan distrik Babushkinsky Moskow / AFP
Tangkapan layar ini dari rekaman selebaran yang disediakan oleh kantor pers pengadilan distrik Babushkinsky pada 20 Februari 2021, menunjukkan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di dalam sel kaca selama persidangan di Moskow. Lawan Kremlin yang paling menonjol Alexei Navalny menghadapi dua keputusan pengadilan pada hari Sabtu yang dapat menutup putusan hakim untuk memenjarakannya selama beberapa tahun, setelah ia kembali ke Rusia menyusul serangan keracunan. 

Laporan Achmad Firdaus Gassing, Tribunners di Rusia

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Pengadilan Rusia telah menjatuhkan hukuman dua setengah tahun penjara kepada pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Hal ini merupakan pukulan telak bagi gerakan pro-demokrasi yang mengancam pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Alexei Anatolievich Navalny adalah politikus, pengacara, dan aktivis anti-korupsi. Dia adalah figur yang kharismatik, muda, cerdas, berani, dan progresif.

Navalny menjadi terkenal di dunia internasional dengan mengorganisir demonstrasi anti-pemerintah dan mencalonkan diri untuk mendukung reformasi melawan korupsi di Rusia, dan melawan Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya.

Baca juga: Bulgaria Usir 2 Diplomat Rusia karena Diduga Terlibat Spionase

Navalny mencalonkan diri sebagai Walikota Moskow pada 2013 dan mengejutkan semua orang dengan penampilan dan menyakinkan warga Moscow pada saat itu dengan jargon “Change Russia, Start with Moscow”.

Sayangnya kalah dan ada di tempat kedua. Sejak itu, Navalny dilarang berpartisipasi dalam pemilihan apapun tanpa ada alasan yang logis. Namun, bobot politiknya meningkat secara eksponensial dan sekarang menjadi penantang politik terbesar dan paling cerdas bagi Vladimir Putin.

Berita Rekomendasi

Pada Agustus 2020, menjadi awal mimpi buruk bagi Navalny selama penerbangan dari Tomsk ke Moskow dia diracuni dengan racun saraf yang dinamakan “Novichok” yang sangat terkenal di era Uni Soviet untuk membunuh musuh.

Navalny dibawa kerumah sakit di kota Omsk dan kemudian dilarikan ke Jerman untuk mendapatkan perawatan yang maksimal. Dia menghabiskan lima bulan berikutnya di Berlin untuk dirawat dan akhirnya pulih dari efek keracunan tersebut.

Baca juga: Serangan Jet Tempur Rusia Hantam Kamp Pemberontak Suriah

Navalny menggunakan waktu pulihnya untuk menyelidiki keracunannya sendiri serta indikasi korupsi yang dilakukan oleh Vladimir Putin.

Dengan bantuan penyelidik dari Bellingcat (Jurnalisme Investigasi Inggris), Navalny dapat membuktikan bahwa ia telah diracun oleh anggota badan keamanan negara FSB (badan keamanan utama) Rusia.

Hal ini menyebabkan keributan besar di Rusia terutama di kota Moskow, karena pemerintah terlibat dalam terorisme negara terhadap warganya sendiri dan Kremlin menolak untuk membuka penyelidikan atas kasus keracunan Navalny.

Alexey Navalny adalah wajah unik dalam politik Rusia. Tidak seperti pemimpin oposisi lainnya yang diketahui, dia memiliki nyali, hal yang sayangnya hilang dari orang-orang Rusia.

Navalny benar-benar sangat menginginkan kursi tertinggi di Kremlin. Dengan niat membersihkan wajah Rusia yang di cap sebagai negara yang korup di Eropa.

Navalny dikenal sebagai pemberantas pejabat korup dan membuka fakta di sekitar lingkaran Putin.

Banyak wartawan investigasi dan politisi oposisi yang dibunuh, atau mati dalam keadaan janggal/aneh, karena sebagian kecil dari apa yang dilakukan Navalny yaitu membuka kotak pandora korupsi di lingkaran kolega Putin.

Fakta sederhana bahwa Navalny tetap hidup dan bebas bergerak membuktikan bahwa dia memiliki aliansi yang kuat di antara “anak buah” Putin, bahkan istri (Yulia) Navalny heran mengapa suaminya masih tetap hidup dan ini juga menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Navalny masih terkontrol atau tidak dianggap sebagai ancaman serius oleh Kremlin.

Lalu mengapa Putin terus “mengganggu” Navalny? Kremlin takut akan destabilisasi, seperti halnya orang Rusia lainnya.

Runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991 adalah masa ketidakpastian dan kekacauan yang mengerikan. Bagi Amerika Serikat itu adalah keberhasilan terbesar di sejarah mereka dan juga menjadi alasan Amerika Serikat memenangkan Perang Dingin.

Banyak orang Rusia ingin Putin tetap berkuasa karena stabilitas ekonomi lebih disukai daripada ketidakpastian ekonomi yang stabil.

Beberapa pengamat ekonomi di dalam lingkaran Kremlin mengatakan bahwa “Navalny kemungkinan akan melakukan hal yang sama yang dilakukan Putin jika dia berkuasa. Pengeluaran yang mewah dan semua itu.” Ucapnya.

Jadi, tuduhan yang Navalny lakukan untuk Putin kemungkinan besar bukan tuduhan palsu.

Meski begitu, banyak orang Rusia juga menginginkan perubahan dan banyak juga orang Rusia tidak mendukung Navalny karena banyak alasan: ketakutan, nihilisme, dan fakta bahwa dia bisa menjadi agen CIA Amerika Serikat yang dikirim untuk menyebarkan kericuhan di Rusia.

Dipenjara dan dibungkamnya Navalny kemungkinan sampai pemilihan Rusia selanjutnya dapat membantu Putin mempertahankan kendali penuh atas Rusia.

Memang, mengalahkan Putin sudah menjadi tugas berat bagi Navalny. Tanpa dia, hampir tidak mungkin terjadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas