Bohong pada Orang Tua Bertahun-tahun, Gadis Ini Mengaku Kuliah di Oxford, Terbongkar karena Acara TV
Seorang gadis mengaku kuliah di Oxford. Ia berbohong pada orang tuanya selama bertahun-tahun.
Editor: Pravitri Retno W
"Suamiku masih bekerja seperti biasa, tetapi dia tidak selalu mendapatkan pekerjaan,” katanya.
Baca juga: Rekaman CCTV Detik-detik Bom Meledak di Depan Gereja Katedral Makassar, Ledakan dari Sepeda Motor
Baca juga: Houthi Lancarkan Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi Aramco dan Situs Militer yang Dikelola Negara
Baca juga: Update Corona Global 27 Maret 2021 Siang: Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia 126,7 Juta
“Terkadang, dia pergi ke kuburan untuk membantuku menjual bunga,” sambung Gulseren
Sementara itu, Merve yang juga dihadirkan dalam acara tersebut, terharu dengan usaha keras orang tuanya.
Ia bercerita bahwa ibunya menanam bunga dan menjualnya sendiri, kadang-kadang pergi ke pegunungan untuk memetik bunga.
“Kakakku juga telah lulus dari universitas, dan saat ini menjadi bintara di Kota Hakkari,” ungkapnya.
Kebohongan lain diungkapkan, saat Merve berkata ke ibunya bahwa setelah ia lulus dari Universitas Oxford, dia ingin menjadi ahli bedah saraf.
“Suatu kali, ibu mengatakan kepada saya bahwa dia akan melakukan apa saja dan bekerja lebih keras untuk saya agar kuliah di universitas yang bagus,” katanya.
Selama wawancara di acara televisi tersebut, Merve terus menunjukkan kasih sayang yang besar untuk ibunya.
"Saya tidak akan menyia-nyiakan usaha besar dan saya akan menghormati orang tua saya,” ungkapnya.
Perjuangan dan dedikasi orang tua untuk anaknya menjadi viral di media sosial dan menyentuh hati warganet.
Banyak sumbangan yang mengalir untuk mambantu meringankan kehidupan Gulseren, termasuk menutupi biaya kuliah Merve di Universitas Oxford.
Baca juga: Pertumbuhan Wirausaha Indonesia Stagnan di Angka 3,47 Persen, Tertinggal dari Malaysia dan Thailand
Baca juga: Jokowi Batalkan Impor Beras, PPP: Langkah Tepat
Namun, warganet kemudian menemukan bahwa tidak ada satu pun nama Merve Bozkurt yang terdaftar di Universitas Oxford.
Tekanan warganet membuat Merve akhirnya mengakui kebohongan itu.
Gadis berusia 25 tahun tersebut muncul ke hadapan publik dan meminta maaf secara terbuka melalui media.