Mantan Direktur CDC Percaya Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan: Sains yang Akan Mengungkapnya
Robert Redfield, mantan direktur CDC mengatakan bahwa ia yakin virus corona "lolos" dari laboratorium di Wuhan, China.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha

TRIBUNNEWS.COM - Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di bawah mantan Presiden Donald Trump, mengatakan pada hari Jumat (26/3/2021) bahwa ia yakin virus corona "lolos" dari laboratorium di Wuhan, China.
Redfield menekankan bahwa pernyataannya itu hanyalah opini, karena tak adanya bukti, ujarnya saat wawancara dengan CNN.
"Saya berpandangan bahwa saya masih berpikir kemungkinan besar penyebab patologi ini di Wuhan berasal dari laboratorium. Anda tahu, lolos," kata Redfield kepada kepala koresponden medis CNN, Sanjay Gupta.
"Orang lain tidak percaya itu. Tidak apa-apa."
"Ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan mengungkapnya."
Baca juga: Mutasi Virus Corona Sangat Cepat, Usai B117 Kini Muncul N439K, Termasuk Tipe Liar Seperti di Wuhan
Baca juga: 13 Varian Covid-19 Ditemukan di Wuhan pada Desember 2019, Timbulkan Pertanyaan Lebih Besar

Redfield melanjutkan, "Bukan hal yang aneh jika patogen pernapasan yang sedang dikerjakan di laboratorium menginfeksi pekerja laboratorium."
Mantan direktur CDC itu mengatakan dia tidak menyiratkan maksud apa pun.
"Itu pendapat saya saja kan? Tapi saya seorang ahli virus. Saya telah menghabiskan hidup saya dalam virologi."
Asal-usul Covid-19 telah menjadi topik yang diperdebatkan secara luas sejak dimulainya pandemi.
Sebuah tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang pergi ke kota Wuhan untuk menyelidiki masalah tersebut mengatakan gagasan bahwa virus itu keluar karena kecelakaan laboratorium "sangat lah tidak mungkin."
10 Februari lalu, tim WHO tersebut menyebut bahwa virus itu mungkin bukan berasal dari Wuhan, Mirror melaporkan.
Dugaan itu mungkin meruntuhkan teori sebelumnya bahwa pasar basah di Wuhan adalah sumber awal dari virus.
Saat ini tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan banyak hal tentang asal-usul virus yang masih menjadi misteri.
Diperkirakan virus pertama kali berasal dari hewan, seperti kelelawar atau trenggiling, tetapi tidak diketahui bagaimana virus itu menyebar ke manusia.
Baca juga: Tim WHO Akan Tinggalkan China Usai Investigasi Asal Mula Virus Corona
Baca juga: Tim WHO yang Selidiki Covid-19 di Wuhan Sebut Sudah Temukan Bukti Bagaimana Awal Pandemi Terjadi

Para ilmuwan, yang telah menghabiskan empat minggu terakhir di Wuhan, China, menolak dugaan awal bahwa pasar basah adalah sumber wabah.
Mereka juga tidak mengatakan virus itu berasal dari laboratorium Institut Virologi Wuhan.
Mereka mengatakan tidak ada bukti bahwa Covid-19 sudah ada di Wuhan, sebelum Desember 2019, ketika kasus pertama dikonfirmasi.
Hal itu berarti virus bisa berasal dari tempat lain, kata para ilmuwan dalam konferensi pers Selasa (9/2/2021) pagi.
Kepala tim yang dipimpin WHO mengatakan penyelidikannya telah mengungkap informasi baru.
Tetapi informasi itu tidak secara dramatis mengubah gambaran wabah tersebut.
Dr Peter Ben Embarek, pakar virus WHO, mengatakan ada bukti virus itu telah beredar lebih luas di luar pasar pada Desember 2019.

Embarek mengatakan, "Kami tidak menemukan bukti ada wabah besar sebelum Desember 2019 di Wuhan atau di tempat lain."
Ia mengatakan pekerjaan untuk mengidentifikasi asal-usul wabah virus corona menunjuk ke reservoir alami kelelawar.
Tetapi kecil kemungkinannya kelelawar itu berada di Wuhan.
Virus Sars-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, "mungkin berasal dari penularan zoonosis", tim menyimpulkan.
Penyakit zoonosis disebabkan oleh patogen yang berpindah dari hewan ke manusia.
Tetapi "tuan rumah reservoir" masih harus diidentifikasi, kata para ahli dalam konferensi pers.
Virus yang menyebabkan Covid-19 bisa jadi telah beredar di wilayah lain sebelum diidentifikasi pada akhir 2019, ujar seorang ahli top di otoritas kesehatan China.
Liang Wannian, seorang ahli di Komisi Kesehatan China, juga mengatakan pada konferensi pers bahwa tidak ada penyebaran virus yang substansial di kota itu sebelum wabah.

Tim tersebut telah membuat serangkaian rekomendasi untuk penelitian di masa depan guna memeriksa asal-usul virus.
Salah satunya itu meneliti penyebaran langsung dari hewan ke manusia atau virus yang datang ke manusia melalui "inang perantara".
Mereka juga meminta lebih banyak penelitian tentang makanan beku.
Namun mereka mengatakan tidak perlu meneliti lebih lanjut kemungkinan bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium.
Dr Embarek menambahkan, "Kami tidak menemukan bukti wabah besar sebelum Desember 2019 di Wuhan atau di tempat lain."
Para ahli menambahkan bahwa mereka tidak tahu peran pasti dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan dalam asal-usul virus.
Sekelompok kasus dikaitkan dengan pasar.
Tetapi pejabat juga menemukan kasus di antara orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan pasar.
Beberapa memiliki hubungan dengan pasar lain dan yang lainnya tidak memiliki hubungan sama sekali, kata mereka. (*)
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel lainnya terkait asal usul virus corona