Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Junta Militer Myanmar Lancarkan Serangan Udara, Ribuan Orang Melarikan Diri ke Thailand

Ribuan orang Myanmar melarikan diri ke Thailand setelah pesawat militer Myanmar melakukan tiga serangan pada Minggu malam hingga Senin (28-29/3/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Junta Militer Myanmar Lancarkan Serangan Udara, Ribuan Orang Melarikan Diri ke Thailand
SELEBARAN/AFP/Free Burma Rangers
Selebaran dari Free Burma Rangers yang dirilis ke AFP pada 29 Maret 2021 ini menunjukkan penduduk yang mengungsi di hutan di negara bagian Karen di Myanmar timur pada 28 Maret 2021, setelah daerah mereka menjadi sasaran serangan udara ketika Serikat Nasional Karen (KNU), Kelompok bersenjata etnis Karen merebut pangkalan militer. 

Sekira 114 orang di seluruh negeri dibunuh oleh pasukan keamanan pada Sabtu (27/3/2021) saja, termasuk beberapa anak.

Jumlah korban ini pun mendorong seorang ahli hak asasi manusia PBB untuk menuduh junta melakukan "pembunuhan massal" dan mengkritik masyarakat internasional karena tidak berbuat cukup untuk menghentikannya.

Dewan Keamanan kemungkinan akan mengadakan konsultasi tertutup tentang situasi yang meningkat di Myanmar, diplomat PBB mengatakan Minggu, berbicara tanpa menyebut nama sebelum pengumuman resmi.

Dewan tersebut mengutuk kekerasan dan menyerukan pemulihan demokrasi, tetapi belum mempertimbangkan kemungkinan sanksi terhadap militer, yang akan membutuhkan dukungan atau abstain dari tetangga dan sahabat Myanmar, China.

Massa menggelar aksi solidaritas untuk Myanmar di depan Gedung ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (12/3/2021). Dalam aksi solidaritas tersebut massa mengutuk keras terjadinya kudeta militer dan mendesak penegakan demokrasi serta perlindungan HAM di Myanmar. Tribunnews/Jeprima
Massa menggelar aksi solidaritas untuk Myanmar di depan Gedung ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (12/3/2021). Dalam aksi solidaritas tersebut massa mengutuk keras terjadinya kudeta militer dan mendesak penegakan demokrasi serta perlindungan HAM di Myanmar. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Korban Tewas dalam Tindakan Keras Pascakudeta Myanmar Lebih dari 300 Orang

Kudeta, yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, membalikkan kemajuan bertahun-tahun menuju demokrasi setelah lima dekade pemerintahan militer.

Itu sekali lagi membuat Myanmar menjadi fokus pengawasan internasional karena pasukan keamanan telah berulang kali menembak ke kerumunan pengunjuk rasa.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, yang menghitung kematian yang dapat diverifikasi melaporkan, hingga Minggu, sekira 459 orang telah tewas sejak pengambilalihan tersebut.

Berita Rekomendasi

Jumlah korban sebenarnya diperkirakan lebih tinggi.

Berita lain terkait Krisis Myanmar

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas