Prabowo: Pertama Kali Kesepakatan Perjanjian Militer Dengan Jepang Ditandatangani
Kesepakatan 2+2 ini sangat substansial dan menyambut baik kedua menteri Indonesia yang khusus hadir ke Jepang di tengah pandemi Corona untuk penandata
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 7 pasal disepakati antara kedua Menteri Pertahanan Jepang dan Indonesia Selasa ini (30/3/2021) jam 19:00 waktu Jepang mengenai transfer peralatan pertahanan dan teknologi Jepang ke Indonesia.
Kesepakatan 7 pasal ditandatangani dua kali antara kedua menteri dimulai dengan Menhan Prabowo Subianto dan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi lalu bertukar piagam kerjasama tersebut, berdiri dan berpose di depan para wartawan malam ini (30/3/2021).
Menhan Prabowo dan Menlu Retno Marsudi yang pulang malam ini ke Jakarta, merasa sangat bahagia dengan selesainya penandatanganan kerjasama perjanjian transfer peralatan pertahanan dan teknologi Jepang ke Indonesia yang berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang setiap tahun.
"Kesepakatan 2+2 ini sangat substansial dan menyambut baik kedua menteri Indonesia yang khusus hadir ke Jepang di tengah pandemi Corona untuk penandatanganan kerjasama ini," papar Menteri Motegi.
Transfer teknologi menurut Motegi merupakan tantangan sekaligus bukti kerjasama yang jauh semakin baik antara kedua negara Jepang dan Indonesia, menuju realisasi kerjasama Indo pasifik yang lebih baik menuju terciptanya dan terjaganya perdamaian di dunia, tambahnya.
"Hal itu juga sebagai upaya counter terorisme, koordinasi regional dan menghadapi kekuatan di Laut China Timur dan Laut China Selatan yang seharusnya free open bagi semua pihak demi kesejahteraan semua pihak dan menjaga kestabilan perdamaian bersama," ungkap Menlu Motegi lagi.
Keberadaan penjaga laut China di wilayah Laut China Timur dan Selatan dianggap Jepang sangat mengganggu sekali perdamaian yang ada selama ini.
"Kita juga bersama-sama sepakat untuk terus menolak peluncuran peluru kendali oleh Korea Utara karena melanggar aturan PBB. Juga Indonesia sepakat untuk mendukung Jepang melanjutkan upaya pencarian warga Jepang yang diculik Korea Utara," tambah Menlu Motegi.
Pendekatan kepada Myanmar juga ditekankan Motegi agar Asean lewat Indonesia bersama-sama bisa melakukan pendekatan ke negara tersbeut yang sekarang dalam keadaan kudeta.
Menlu Retno pun mengecam keras pembunuhan oleh tentara Myanmar pada tanggal 27 Maret lalu terhadap para demonstran Myanmar.
Baca juga: Jepang dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Kerjasama Militer di Tengah Ketegangan dengan China
"Lebih dari 100 orang telah meninggal ditembak tanggal 27 Maret lalu dan hal itu snagat tidak bsia diterima," tekan Menlu Retno.
Menlu Retno juga berterima kasih atas sambutan tuan rumah Jepang yang menerima kedua menteri dengan sangat baik.
"Sekaligus merupakan kehormatan kami dapat berkunjung ke kantor PM Jepang pagi ini bertemu dengan PM Suga," lanjut Menlu Retno.
Selain itu Menlu Retno juga menekankan, kerjasama Jepang Indonesia sudah sangat baik dan yakin akan tetap baik di masa mendatang, menjadi sahabat yang sangat baik juga bagi kedu abangsa.
"Oleh karena hubungan yang snagat baik ini antara Indonesia Jepang, apabila ada kesempatan ke luar negeri Bapak Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan pertama kali ke Jepang sebagai negara sahabat," papar Menlu Retno lagi.
Harapan juga agar manusia bersatu semua menciptakan energi positif bagi kita semua menghadapi tantangan pandemi Corona saat ini. Selain itu Menlu Retno juga mengharapkan agar manusia menjauhkan nasionalisme vaksinasi.
"Kita harus kerjasama menyatukan energi mengantisipasi pandemi dengan vaksinasi bersama bukan dengan nasionalisme vaksinasi. Kerjasama ekonomi juga snagat penting dan koordinasi dengan Jepang juga tentu akan kita lakukan bersama menghadapi berbagai hal di masa pandemi saat ini," tekan Menlu retno lagi.
Selain itu menyindir terhadap China, khsusunya masalah laut China Timur dan Selatan, Menlu Retno berharap semua pihak menahan diri dan menghormati satu sama lain, bukan dengan semaunya sendiri, mengikuti smeua peraturan internasional yang ada.
"Menghadapi Myanmar kita bersama Jepang dan Asean sudah benar harus saling melakukan pendekatan satu sama lain koordinasi dengan baik melalui dialog sehingga maslah Myanmar bisa teratasi nantinya dengan baik pula," tambah Menlu Retno.
Sementara Menhan Prabowo mengingatkan pula adanya Bakamla, badan keamanan laurt Indonesia yang akan semakin aktif di masa mendatang dengan pihak Jepang.
"Kerjasama yang ditandatangani kali ini bagian dari 15 tahun strategi bilateral dan kerjasama 2+2 ini berjalan dengan sangat baik, sangat berarti untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kita bersama di wilayah Asia Pasifik khususnya. Oleh karena itu saya sangat berbahagia hari ini bisa menandatangani yang pertama kali kerjasama bidang pertahanan dengan pihak Jepang," tekan Menhan Prabowo.
Kedua Menhan juga akan berpartisipasi dalam latihan militer kedua negara, pertukaran senior staf maupun para kadet untuk dilatih di Jepang. termasuk pula yang terkait dengan antisipasi bencana alam.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.