Apakah Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah DNA ?
Hal yang biasa mereka sampaikan mulai dari apakah vaksin Covid-19 yang digunakan akan efektif melawan virus tersebut
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Banyak masyarakat yang tergabung dalam komunitas Muslim Australia, tidak memahami mengenai informasi penting terkait vaksin virus corona (Covid-19) karena terkendala bahasa.
Seorang Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Canberra Australia sekaligus Presiden dari Asosiasi Medis Islam Australia, Dr Saleh Khwaja mengatakan bahwa banyak komunitas muslim di sana yang masih 'minim pengetahuan' mengenai vaksinasi.
Hal yang biasa mereka sampaikan mulai dari apakah vaksin Covid-19 yang digunakan akan efektif melawan virus tersebut, hingga kekhawatiran mengenai efek samping vaksin terhadap tubuh.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tetap Jalan di Bulan Ramadan, Kemenkes Beri Penjelasan Soal Itu
"Banyak yang menanyakan hal-hal seperti ini 'vaksin mana yang lebih efektif? Kapan kita benar-benar akan mendapatkan vaksin? Saya mendengar hal-hal yang meragukan tentang efek samping tertentu, apa yang terjadi di Eropa?'," kata Dr Khwaja.
Dikutip dari lamam ABC News, Minggu (4/4/2021), saat tenaga medis melakukan hal sebaliknya, yakni menanyakan terkait pengetahuan mereka mengenai program vaksinasi dan vaksin yang digunakan secara global, sebagian tidak bisa memberikan jawaban.
Satu diantara sejumlah faktor yang membuat mereka tidak mengerti adalah karena kendala bahasa.
Baca juga: Dubes RI di Sudan Meninggal Dunia Karena Covid-19, Istri dan Sejumlah Staf KBRI Ikut Terpapar
"Seringkali mereka hanya mengangguk, dan mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi," jelas Dr Khawaja.
Dr Khwaja kemudian menggelar sebuah forum di Canberra bersama para pemimpin Islam setempat lainnya yang memberikan informasi mengenai vaksin dan diterjemahkan dalam beberapa bahasa.
Ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan dari masyarakat yang berasal dari berbagai negara.
Kendati acara tersebut sukses digelar, namun ada satu mitos yang sangat kuat dan membuatnya terkejut.
Baca juga: Ketua Satgas Ingatkan Pemprov NTT Waspadai Strain Baru Covid-19
"Saya ditanya mengenai 'apakah vaksin dapat mengubah kode genetik manusia?'," papar Dr Khwaja.
Ia pun menyebut pertanyaan itu cukup menarik, karena hal seperti ini perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh produsen manapun tidak akan mempengaruhi DNA seseorang.
"Jadi, kami harus mengatakan 'Oke, ini adalah jawaban untuk itu, berdasarkan cara kerja vaksin dan hampir tidak mungkin hal itu mempengaruhi DNA', namun pertanyaan itu menarik," pungkas Dr Khawaja.