Pesan Paskah Paus Fransiskus, Serukan Peluncuran Vaksin bagi Negara-negara Miskin di Dunia
Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah dalam ceramahnya Minggu (4/4/2021), soroti beberapa hal penting berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah dalam ceramahnya Minggu (4/4/2021).
Paus menyebut vaksin merupakan alat penting dalam mengakhir pandemi virus corona yang terdeteksi sejak tahun kemarin.
Pemimpin umat Katolik tersebut juga mendesak peluncurkan vaksin ke negara-negera miskin di dunia secepatnya.
Melansir France24, Paskah 2021 ini merupakan kedua kalinya hari keagamaan dibayangi krisis virus corona.
Paus Fransiskus memfokuskan pesannya pada orang-orang yang menghadapi berbagai kesulitan ekonomi, migran, dan mereka yang bertahan di zona perang seperti di Suriah, Yaman, dan Libya.
Baca juga: Kapolri: Paskah 2021 Aman, 60 Terduga Teroris Ditangkap, Benda Mencurigakan di Gereja GPIB Efftha
Baca juga: Tragedi di Hari Paskah, 44 Warga Tewas Tertimbun Longsor, 7 Hilang di Adonara
"Pandemi masih menyebar, sementara krisis sosial dan ekonomi tambah parah, terutama bagi orang miskin," ucap pria Argentina berusia 84 tahun itu.
Ibadah Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan dilaporkan hanya dihadiri sekira 100 jemaat.
"Vaksin adalah alat penting dalam perjuangan ini," tambahnya.
Paus Fransiskus menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengatasi keterlambatan dalam pendistribusian vaksin "terutama di negara-negara termiskin".
Sejak terpilih menjadi Paus pada 2013, Fransiskus memang dikenal fokus terhadap topik kelompok rentan.
Dia juga memperingatkan negara-negara kaya agar tidak menimbun vaksin dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada September.
Terjemahan: Masih ada terlalu banyak perang dan terlalu banyak kekerasan di dunia! Semoga Tuhan, yang adalah damai kita, membantu kita mengatasi pola pikir perang.
Baca juga: Doa Paus Fransiskus untuk Korban Bom Gereja Katedral di Makassar saat Pimpin Misa Minggu Palma
Soroti Krisis yang Melanda Berbagai Negara
Dalam kesempatan ceramah Paskah kali ini, Paus Fransiskus juga menyoroti tindakan "memalukan" bahwa konflik bersenjata di seluruh dunia tidak berhenti.
Dia menyerukan diakhirinya perang di Suriah, "di mana jutaan orang saat ini hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi", dan di Yaman "yang situasinya telah bertemu dengan keheningan yang memekakkan telinga dan memalukan".
Paus juga mengungkapkan kedekatannya dengan pemuda Myanmar, "berkomitmen untuk mendukung demokrasi".
Dia pun menyerukan dialog antara Israel dan Palestina, dan mendesak diakhirinya kekerasan di Afrika, mengutip Nigeria, Sahel, wilayah Tigray di Ethiopia Utara dan Cabo Delgado di Mozambik .
"Masih ada terlalu banyak perang dan terlalu banyak kekerasan di dunia," kata Francis.
Dia menambahkan bahwa 4 April menandai hari kesadaran melawan ranjau darat, "perangkat berbahaya dan mengerikan".
Baca juga: KNU Sebut Militer Myanmar Telah Lakukan Pemboman dan Serangan Udara, Sebabkan 12.000 Orang Mengungsi
Baca juga: Houthi Lancarkan Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi Aramco dan Situs Militer yang Dikelola Negara
Bulan penting untuk Italia
Pesan Paskah Paus "Urbi et Orbi" ("Ke kota dan dunia") di Vatikan datang ketika 60 juta orang Italia menghabiskan liburan Paskah di bawah penguncian.
Seluruh Italia, negara pertama di Eropa yang terkena virus corona telah dinyatakan sebagai "zona merah" berisiko tinggi dari Sabtu hingga Senin, dengan pembatasan pergerakan dan restoran ditutup bersama dengan ritel yang tidak penting.
Meskipun suram, ada tanda-tanda harapan bahwa vaksinasi meningkat pesat di Italia, sementara tingkat infeksi menurun pada akhir Maret.
Namun, ruang gawat darurat tetap berada di bawah tekanan yang sangat besar.
Baca juga: Simak 8 Tradisi Paskah di Seluruh Dunia: Mulai dari Vatikan hingga Australia
Menurut komisaris virus korona negara itu, Jenderal Francesco Paolo Figliuolo, April ditetapkan menjadi bulan penting untuk peluncuran vaksin Italia, dengan pihak berwenang berharap untuk mengelola 300.000 dosis per hari dalam dua minggu.
Tiga wilayah, termasuk Veneto yang mencakup Venesia, juga bersiap untuk sedikit melonggarkan aturan anti-virus korona mereka mulai Selasa dan seterusnya, beralih dari zona "merah" yang paling ketat menjadi "oranye".
Berita lain terkait Paus Fransiskus
Berita lain terkait Paskah
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)