Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerajaan Inggris Akan Kirim Kapal Perang ke Perairan Ukraina

Inggris juga menyiapkan jet siluman RAF F-35B Lightning dan helikopter pemburu kapal selam Merlin di kapal induk HMS Queen Elizabeth.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Kerajaan Inggris Akan Kirim Kapal Perang ke Perairan Ukraina
VIKTOR DRACHEV/AFP
DOKUMENTASI - Marinir Ukraina memandang sebuah kapal perang Rusia yang berada di lepas pantai Sevastopol, Crimea, di tengah situasi yang memanas beberapa tahun lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan berlayar ke Laut Hitam pada Mei sebagai wujud solidaritas dengan Kiev di tengah eskalasi krisis Ukraina-Rusia.

Laporan rencana pergerakan militer Inggris ke Ukraina ini dilaporkan The Sunday Times, dikutip Sputniknews.com, Minggu (18/4/2021).

Sumber angkatan laut senior mengatakan kapal perusak Tipe 45 yang dipersenjatai rudal anti-pesawat dan fregat Tipe 23 anti-kapal selam akan terpisah dari kelompok tugas kapal induk Angkatan Laut Kerajaan di Mediterania.

Armada itu akan melewati Selat Bosphorus ke Laut Hitam bulan depan. Inggris juga menyiapkan jet siluman RAF F-35B Lightning dan helikopter pemburu kapal selam Merlin di kapal induk HMS Queen Elizabeth.

Semuanya disiapkan untuk mendukung pergerakan kapal perang di Laut Hitam. Sumber milite ritu menegaskan, penempatan kapal di lepas pantai Ukraina dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas Kiev sebagai sekutu NATO.

Baca juga: Menlu Rusia Peringatkan Turki yang Pasok Drone Militer ke Ukraina

Baca juga: Ukraina Laporkan 1 Tentara Tewas dalam Serangan Artileri Kelompok Separatis yang Didukung Rusia

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Inggris dan sekutunya tak tergoyahkan dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Ia menyerukan Rusia untuk menurunkan ketegangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS, Joe Biden, berbicara melalui telepon tentang Ukraina pada Selasa lalu.

Berita Rekomendasi

Biden mengatakan dia prihatin dengan Rusia yang mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan dan meminta Moskow untuk meredakan ketegangan dengan tetangganya.

Rusia menyatakan pergerakan pasukan bertujuan untuk memastikan keamanan nasional dalam menanggapi pembangunan kekuatan NATO di dekat perbatasan Eropa Timur dan Rusia.

Pada 14 April, Departemen Navigasi dan Oseanografi Kementerian Pertahanan Rusia merilis buletin yang menyatakan dari 24 April hingga 31 Oktober tidak akan ada jalur melalui laut teritorial Rusia untuk kapal perang asing dan kapal negara lainnya di tiga wilayah perairan Laut Hitam.

Buletin tersebut mencatat zona yang direncanakan untuk ditutup tidak akan menghalangi navigasi melalui Selat Kerch dan terletak di dalam perairan teritorial Rusia.

Kementerian Luar Negeri Ukraina telah mengajukan protes kepada Moskow atas penutupan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran norma dan prinsip hukum internasional.

Alasan mereka,  Ukraina memiliki hak untuk pengiriman reguler di wilayah Laut Hitam ini. Khususnya, Selat Kerch itu dan jalan menuju ke sana, menurut buletin kementerian Rusia, bukanlah bagian dari wilayah perairan yang diperkirakan akan ditutup.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pada Kamis negara-negara anggota NATO dengan tindakan provokatif mereka memperburuk situasi di sekitar Ukraina, yang bukan bagian dari wilayah tanggung jawab aliansi, dan memicu mood untuk semacam balas dendam militer.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu sejak itu mengkonfirmasi AS telah membatalkan perjalanan dua kapal perusak melalui Bosphorus ke Laut Hitam.

Pentagon, bagaimanapun, menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan Washington telah membatalkan pengerahan kapal perangnya ke Laut Hitam agar tidak memperburuk ketegangan dengan Moskow.

Juru bicara Pentagon menegaskan, saat ini tidak ada aset angkatan laut AS di Laut Hitam yang berdekatan dengan Rusia dan Ukraina.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/xna) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas