Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penjualan supermarket besar Jepang secara nasional tahun lalu (2020) ternyata lebih dari 2,89 triliun yen, meningkat 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya (2019) karena apa yang disebut "kebutuhan kebutuhan" untuk menghabiskan waktu di rumah dalam masa pandemi corona.

 "Saya merasa konsumen menjadi lebih hemat. Tampaknya permintaan bahan makanan yang diperlukan untuk tinggal di rumah akan terus tinggi, meningkat terus dan  menahan diri dari berbelanja untuk bersenang-senang. Saya sara demikian kecenderungannya saat ini," papar Atsushi Inoue, Managing Director Japan Chain Stores Associationhari Rabu ini (21/4/2021).

Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun nilai penjualan meningkat justru di masa pendemi corona.

Menurut Asosiasi  tersebut, penjualan 11.789 supermarket besar secara nasional dari April 2020 hingga bulan lalu (31 Maret 2021) lebih dari 12.896,9 miliar yen dibandingkan tahun lalu.

Akibat pengaruh korona baru, “permintaan bersarang” untuk menghabiskan waktu di rumah sebelum pergi keluar telah mencapai peningkatan 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penjualan bulan lalu adalah 1.090,6 miliar yen, meningkat 1,3% dibandingkan dengan toko yang sudah ada yang buka di bulan yang sama tahun lalu.

Penjualan makanan turun 0,8% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, sebagai reaksi terhadap penyebaran infeksi virus korona baru dan langkah untuk menimbun makanan beku saat ini tahun lalu.

Di sisi lain, pakaian meningkat 6,7% karena peningkatan penjualan pakaian kamar dan busana kasual.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com