Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Dilempari Botol saat Kunjungi Lokasi Tragedi Lag B'Omer

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mendapat penghinaan dari keluarga korban tragedi Lag B'Omer saat mengunjungi lokasi kejadian.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Dilempari Botol saat Kunjungi Lokasi Tragedi Lag B'Omer
Ishay Jerusalemite / Behadrei Haredim via AP
Tragedi Lag B'Omer di Israel - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mendapat penghinaan dari keluarga korban tragedi Lag B'Omer saat mengunjungi lokasi kejadian. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mendapat penghinaan dari keluarga korban tragedi Lag B'Omer saat mengunjungi lokasi kejadian.

Diketahui sebanyak 45 jemaat Yahudi Ortodoks tewas saat merayakan festival keagamaan tahunan, Lag B'Omer di Gunung Meron, Kamis (29/4/2021).

Sementara itu ada 150 orang lainnya yang mengalami luka-luka.

Netanyahu menjanjikan akan melakukan penyelidikan penuh atas tragedi mematikan tersebut.

Ada laporan bahwa tribun runtuh saat acara, namun ada juga laporan bahwa orang-orang itu terinjak-injak karena lokasi festival yang sangat padat.

Menurut media Israel dikutip dari Al Jazeera, para keluarga korban melemparkan botol kosong dan meneriaki PM Netanyahu dengan makian saat kunjungan ke TKP, Jumat (30/4/2021). 

Baca juga: 40 Orang Tewas di Acara Akbar Liburan Warga Yahudi Ortodoks Israel

Baca juga: John Kerry Hebohkan Elite AS, Beber Operasi Rahasia Israel di Suriah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020. (Yonathan SINDEL/POOL/AFP)

Netanyahu menyebut insiden itu sebagai bencana terburuk dalam sejarah Israel.

Berita Rekomendasi

PM memutuskan bahwa hari Minggu ini akan diperingati sebagai 'Hari Berkabung Nasional' dan menyatakan keprihatinan kepada keluarga korban.

Dia juga bertemu dengan polisi dan tim penyelamat.

"Apa yang terjadi di sini sangat memilukan. Ada orang yang tertindih sampai mati, termasuk anak-anak," kata Netanyahu.

Sementara itu, kantor Presiden Reuven Rivlin meminta masyarakat yang sedang mencari orang hilang menghubungi kantor kepresidenan.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya," katanya.

Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan hampir semua korban di Ziv Medical Center teridentifikasi.

Kronologi Insiden Lag B'Omer

Kejadian bermula saat kerumunan peserta festival keluar dari lokasi dan berjalan di sebuah lorong sempit.

Orang-orang yang saling berdesakan mulai berjatuhan saat menuruni tangga yang licin, kata saksi mata.

Acara keagamaan Lag B'Omer dibanjiri peserta tahun ini setelah ditutup tahun lalu.

Selama acara itu, para jemaat Yahudi Ortodoks bernyanyi, menari, dan menyalakan api unggun.

Otoritas mengizinkan festival Lag B'Omer dihadiri 10.000 orang saja, namun penyelenggara mengatakan ada 650 bus yang disewa peserta sehingga diperkirakan membawa sekitar 30.000 orang ke lokasi suci itu.

Baca juga: PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran

Baca juga: Israel Temukan Kasus Radang Jantung pada Beberapa Penerima Vaksin COVID-19 Pfizer

Tim penyelamat mengevakuasi korban tewas di tengah tragedi kerumunan massal di Gunung Meron, Israel, Kamis (29/4/2021) tengah malam.
Tim penyelamat mengevakuasi korban tewas di tengah tragedi kerumunan massal di Gunung Meron, Israel, Kamis (29/4/2021) tengah malam. (TimesOfIsrael/DavidCohen/Flash90)

Direktur layanan darurat Hatzalah, Eli Beer ngeri dengan ramainya acara itu dan mengatakan lokasi tersebut hanya bisa menampung seperempat dari jumlah orang saat itu.

Pada Jumat (30/4/2021), pemakaman untuk korban tragedi ini dilakukan di Yerussalem dan Kota Bnei Brak yang sebagian besar dihuni jemaat Yahudi ultra-Ortodoks.

Shalom Levy, yang menghadiri pemakaman menyebut kejadian itu sebagai "tragedi bagi orang-orang Yahudi".

Peristiwa tersebut menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah damai di Israel, menyamai jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan Gunung Karmel tahun 2010.

Apa Itu Lag B'Omer?

Setiap tahunnya, puluhan ribu penganut Yahudi Ortodoks merayakan festival keagamaan Lag B'Omer yang ditandai dengan api unggun, doa, serta tarian.

Adapun lokasi festival merupakan makam Rabbi Shimon Bar Yochai, tokoh Yahudi pada abad kedua dan tempatnya dianggap sebagai situs tersuci, dikutip dari BBC

Sebenarnya perayaan Lag B'Omer tahun ini dibatasi karena Covid-19.

Namun karena vaksinasi Israel salah satu yang tercepat di dunia, sehingga pembatasan banyak dikurangi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas