Petisi Tolak Olimpiade Tokyo Dapat Dukungan dari Hampir 200 Ribu Orang
Petisi Stop Tokyo Olympics yang menolak Olimpiade Tokyo 2020 telah mendapat dukungan dari hampir 200 ribu orang dalam dua hari.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.OCM - Olimpiade Musim Panas 2020 yang secara resmi dikenal dengan Games of the XXXII Olympiad atau Olimpiade Tokyo rencananya akan dibuka pada 23 Juli dan ditutup pada 8 Agustus 2021.
Ajang olahraga internasional itu semula dijadwalkan untuk diselenggarakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.
Dikutip dari Channel News Asia, penundaan selama satu tahun tersebut terjadi karena pandemi virus corona (COVID-19) yang menyebar di Jepang.
Meski penyelenggara memutuskan tetap melaksanakan Olimpiade Tokyo di tengah pandemi, namun hal itu mendapat penolakan dari publik.
Jajak pendapat di Jepang menunjukkan bahwa mayoritas publik menentang Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Komite Penyelenggara Pastikan Olimpiade Tokyo Jepang Tetap Berjalan Sesuai Rencana
Baca juga: PROFIL Goh Liu Ying, Atlet Cantik yang Dipercaya Bawa Bendera Malaysia di Olimpiade Tokyo
Sebuah petisi online yang menyuarakan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan telah mengumpulkan hampir 200.000 tanda tangan.
Dua hari sejak peluncurannya, kampanye online bernama Stop Tokyo Olympics itu telah mendapat dukungan dari lebih 187.000 orang.
Hal itu menggarisbawahi keprihatinan publik atas penyelenggaraan acara olahraga besar-besaran di ibu kota Jepang tersebut.
Kekhawatiran publik meningkat atas penyelenggaraan Olimpiade Tokyo di tengah pandemi yang telah menyebar di lebih dari 200 negara.
"Kami sangat menyerukan pencegahan penyebaran virus corona dan perlindungan terhadap kehidupan dan atas pencaharian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghentikan Olimpiade," tulis Kenji Utsunomiya.
Baca juga: Anggaran Olimpiade Tokyo Jepang Naik 294 Miliar Yen
Baca juga: Pfizer dan BioNTech akan Donasikan Vaksin untuk Atlet Olimpiade Tokyo
Kenji Utsunomiya adalah penyelenggara petisi Stop Tokyo Olympics, dia seorang pengacara yang telah beberapa kali mencalonkan diri sebagai gubernur Tokyo.
Sementara itu, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo telah berulang kali mengatakan bahwa acaranya tetap dilanjutkan.
Penyelenggara akan menerapkan protokol COVID-19 yang terperinci untuk atlet dan kru Olimpiade Tokyo.
Sedangkan Menteri Ekonomi Jepang mengatakan, pemerintah kini sedang berupaya memerangi gelombang keempat pandemi dan berjuang dengan kampanye vaksinasi yang lamban.
Pemerintah juga sedang berusaha untuk memperpanjang keadaan darurat di Tokyo dan tiga daerah lainnya hingga akhir Mei.
Pemerintah pun berjanji akan menjaga relawan, atlet, ofisial, dan publik Jepang agar tetap aman dari virus corona.
Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah setuju menyumbangkan vaksin mereka untuk membantu menyuntik mereka yang berpartisipasi dalam Olimpiade.
Berita lain terkait Olimpiade Tokyo 2020
(Tribunnews.com/Rica Agustina)