Pengunjung dan Staf Supermarket Lumpuhkan Pelaku Penikaman di Selandia Baru
Lima orang tewas sewaktu seorang pria mengamuk dan menikami pengunjung dan staf sebuah supermarket di Selandia Baru. Warga berhasil lumpuhkan pelaku
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, DUNEDIN – Lima orang dilapokan tewas dalam aksi penikaman brutal di sebuah supermarket di Kota Dunedin, Selandia Baru, Senin (10/5) pukul 14.30 waktu setempat.
Pihak kepolisian menyatakan telah mengamankan seorang pria yang mengamuk dan melakukan penikaman itu.
Serangan terjadi di Supermarket Countdown di pusat kota Dunedin, sebuah pulau di selatan Selandia Baru.
Media local mengutip seorang saksi mata yang mengatakan bahwa seorang pria membawa dua pisau telah menikam staf supermarket, serta para pengunjung yang mencoba menghentikannya dan menangkapnya.
Mereka melihat keributan sewaktu orang-orang ketakutan, berteriak dan berlarian menuju pintu keluar toko.
Baca juga: Pelaku Penikaman Penjaga Konsulat Perancis di Jeddah Arab Saudi Ditangkap
Otoritas kesehatan mengatakan tiga orang terluka dan telah dirawat di perawatan intensif, dengan satu dirawat di bangsal umum dan yang lainnya dipulangkan.
Insiden penikaman sangat jarang terjadi di Selandia Baru, yang merupakan negara teraman kedua di dunia.
Sebelumnya pada Maret 2019, seorang pria kulit putih membunuh 51 jemaah Muslim.
Pihak supermarket mengatakan sejumlah stafnya terkejut dan trauma oleh serangan itu.
"Prioritas kami saat ini adalah anggota staf kami yang cedera setelah peristiwa yang sangat traumatis ini. Kami sangat sedih karena pelanggan yang mencoba membantu anggota staf kami juga terluka," katanya.
Baca juga: Penembakan di New York Times Square, Bocah 4 Tahun dan Dua Warga Lainnya Terluka
Pihak Kepolisian mengapresiasi staf dan para pengunjung supermarket yang dengan berani menghentikan amukan pria tersebut.
Inspektur Polisi Selandia Baru Paul Basham mengatakan dia telah menonton tayangan televisi sirkuit tertutup (CCTV) insiden tersebut. Ia menyebut apa yang dilakukan warga sipil di sana adalah upaya yang heroic.
“Apa yang dapat saya katakan adalah bahwa mereka yang berupaya menghentikan, beberapa di antaranya terluka, saya pikir telah bertindak tanpa pamrih dan dengan keberanian besar untuk mencegah orang ini menyakiti orang lain,” kata Basham.
Dua dari mereka yang terluka adalah anggota staf supermarket.
Polisi mengatakan tersangka juga terluka dan sedang dirawat karena lukanya dengan penjagaan polisi. Polisi diperkirakan akan menuntutnya pada Senin malam.
Baca juga: Penembakan di Supermarket New York, Polisi Tahan Pria yang Diyakini Menembak 3 Orang
Media local mengutip pengunjung dan staf supermarket bahwa situasi saat itu sangat kacau karena beberapa orang mulai berteriak dan berlari menuju pintu keluar sementara yang lain bergegas untuk membantu.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan belum diketahui motif penikaman membabi buta itu.
Tetapi polisi tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa itu adalah terorisme domestik.
"Pada tahap ini, belum bisa dilihat dari sudut pandang polisi bahwa ini adalah apa yang mereka definisikan sebagai peristiwa teror domestik," katanya kepada wartawan.
“Serangan semacam itu sangat memprihatinkan, dan saya benar-benar ingin mengatakan bahwa tindakan masyarakat di supermarket itu adalah hal yang berani dengan melindungi orang-orang di sekitar,” kata Ardern.
"Perhatian kita tertuju pada semua yang terpengaruh oleh serangan ini,” katanya.
Ardern mengatakan lima orang telah dibawa ke Rumah Sakit Dunedin dengan luka tusuk atau cedera terkait.
Dunedin adalah rumah bagi sekitar 130.000 orang, termasuk sejumlah besar mahasiswa yang kuliah di Universitas Otago. (Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/Hasanah Samhudi)