Pertempuran di Gaza Meningkat, 40 Orang Dilaporkan Tewas
Dilaporkan setidaknya 35 orang tewas di Gaza dan lima orang di Israel dalam aksi saling balas serangan udara di wilayah tersebut.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM – Ketegangan Israel dan Hamas meningkat, Rabu (12/5/2021).
Dilaporkan setidaknya 35 orang tewas di Gaza dan lima orang di Israel dalam aksi saling balas serangan udara di wilayah tersebut.
Israel melakukan ratusan serangan udara di Gaza hingga Rabu dini hari, ketika kelompok militan Palestina lainnya menembakkan rentetan roket di Tel Aviv dan Beersheba.
Satu bangunan perumahan bertingkat di Gaza runtuh dan satu lagi rusak berat setelah berulang kali terkena serangan udara Israel.
Israel mengatakan jet-jetnya telah menyerang dan menewaskan beberapa pemimpin intelijen Hamas pada Rabu ini.
Serangan lain menargetkan situs peluncuran roket, kantor Hamas, dan rumah para pemimpin Hamas.
Baca juga: Jokowi Desak Dewan Keamanan PBB Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Itu adalah serangan terberat antara Israel dan Hamas sejak perang 2014 di Gaza dan mendorong kekhawatiran internasional bahwa situasinya dapat meningkat menjadi di luar kendali.
Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland dalam twitternya meminta kedua belah pihak menghintikan aksi saling serang tersebut.
"Hentikan api segera. Itu akan meningkat menuju perang skala tinggi. Pemimpin di semua pihak harus bertanggung jawab atas de-eskalasi," katanya.
Rumah-rumah di Gaza bergetar dan langit menyala terkena serangan Israel.
Roket keluar dan rudal pertahanan udara Israel mencegat.
Baca juga: Fahri Hamzah Minta Jokowi Turun Tangan Bantu Hentikan Agresi Israel terhadap Rakyat Palestina
Setidaknya 30 ledakan terdengar dalam hitungan menit tepat setelah fajar terbit pada hari Rabu.
Di kota Lod campuran Arab-Yahudi, dekat Tel Aviv, dua orang tewas setelah sebuah roket menabrak kendaraan di daerah itu.
Lod dan kota-kota campuran lainnya telah dicengkeram oleh demonstrasi atas kekerasan dan ketegangan Gaza di Yerusalem.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 210 roket ke arah Beersheba dan Tel Aviv sebagai balasan atas pengeboman bangunan menara di Kota Gaza.
Baca juga: Kecam Keras Israel, Demokrat Minta Pemerintah Dorong KTT Luar Biasa OKI
Militer Israel mengatakan bahwa sekitar sepertiga dari roket telah jatuh pendek, mendarat di Gaza.
Kekerasan itu menyusul ketegangan berminggu-minggu di Yerusalem selama bulan puasa Ramadhan, dengan bentrokan antara polisi Israel dan demonstran Palestina di dalam dan sekitar Masjid Al Aqsa, di kompleks yang dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim.
Kekerasan juga telah berkobar di Tepi Barat yang diduduki, di mana seorang warga Palestina berusia 26 tahun tewas akibat tembakan Israel selama bentrokan pelemparan batu di sebuah kamp pengungsi dekat kota Hebron.
Hamas menamai serangan roketnya sebagai "Pedang Yerusalem", untuk hadir sebagai penjaga palestina di Yerusalem.
Pemimpin kelompok militan itu, Ismail Haniyeh, mengatakan Israel telah "menyulut api di Yerusalem dan Al-Aqsa dan kobaran api meluas ke Gaza, oleh karena itu harus bertanggung jawab atas konsekuensinya."
Haniyeh mengatakan, "Jika mereka ingin meningkat, kami siap melawan. Jika mereka ingin berhenti, perlawanan sudah siap."
Israel mengatakan telah mengirim 80 jet untuk mengebom Gaza, dan mengirim infanteri dan tank besi untuk memperkuat tank-tank yang sudah berkumpul di perbatasan, membangkitkan kenangan tentang serangan darat Israel terakhir ke Gaza untuk menghentikan serangan roket pada 2014.
Lebih dari 2.100 warga Gaza tewas dalam perang tujuh minggu, menurut kementerian kesehatan Gaza, bersama dengan 73 warga Israel, dan ribuan rumah di Gaza dirusak oleh pasukan Israel.
Rekaman video pada hari Selasa menunjukkan tiga kumpulan asap hitam tebal membubung dari perumahan dan blok kantor Gaza 13 lantai saat digempur setelah dihancurkan oleh serangan udara Israel.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan Israel telah melakukan "ratusan" serangan dan "bangunan akan terus runtuh."
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa dari orang-orang yang dilaporkan tewas, 10 adalah anak-anak dan satu adalah seorang wanita.
Layanan ambulans Magen David Adom israel mengatakan seorang wanita berusia 50 tahun tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan di pinggiran kota Tel Aviv, Rishon Lezion, dan bahwa dua wanita telah tewas dalam serangan roket di Ashkelon. (Reuters/AFP/Channel News Asia)