Erdogan Desak Komunitas Internasional Berikan Pelajaran kepada Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak komunitas internasional untuk memberikan pelajaran kepada Israel, yang terus melakukan serangan kepada
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak komunitas internasional untuk memberikan pelajaran kepada Israel, yang terus melakukan serangan kepada warga Palestina di Yerusalem dan Gaza.
Erdogan menyatakan Turki tengah berusaha membuat komunitas internasional untuk memberikan pelajaran kepada Israel, "yang tidak memiliki hukum, keadilan dan hati nurani."
Hal itu disampaikan Erdogan saat berbincang melalui sambungan telepon dengan Priden Nigeria Muhammadu Buhari pada Kamis (13/5/2021) malam waktu setempat, seperti dilansir Kantor berita Anadolu, Jumat (14/5/2021).
Dua pemimpin membahas sikap internasional yang diperlukan terhadap Israel dalam menanggapi serangan tidak manusiawi terhadap Palestina.
Erdogan mengatakan ia mengharapkan Nigeria untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina di tengah serangan terbaru Israel di Yerusalem dan Gaza.
Dia menggarisbawahi bahwa dia mengharapkan Nigeria untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina dalam tujuan yang sah ini.
Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan 103 orang tewas, termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara sebanyak 580 orang lainnya terluka.
Tujuh warga Israel tewas dalam kekerasan baru-baru ini -- enam dalam serangan roket, selain seorang tentara yang tewas ketika rudal berpemandu anti-tank menghantam jipnya.
Baca juga: Kisah Pilu Ibu yang Terjebak di Konflik Israel-Palestina, Anggap Setiap Rumah Bisa Jadi Kuburan
Ketegangan telah berjalan tinggi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki selama sebulan terakhir karena pemukim Israel telah berulang kali bentrok dengan penduduk menyusul perintah pengadilan untuk penggusuran keluarga Palestina di daerah itu.
Mahkamah Agung Israel kemudian menunda sidang tentang masalah ini.
Warga Palestina yang berunjuk rasa dalam solidaritas dengan penduduk Syekh Jarrah juga telah menjadi sasaran pasukan Israel dan kelompok pemukim.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam langkah yang belum pernah diakui oleh komunitas internasional.(Anadolu)