Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pilu Ibu yang Terjebak di Konflik Israel-Palestina, Anggap Setiap Rumah Bisa Jadi Kuburan

Kisah pilu seorang Ibu yang terjebak di konflik Israel-Palestina, mengaku tak bisa tidur dan menganggap setiap rumah bisa menjadi kuburan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kisah Pilu Ibu yang Terjebak di Konflik Israel-Palestina, Anggap Setiap Rumah Bisa Jadi Kuburan
IST
Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Israel dan Palestina yang semakin memanas membuat masyarakat yang menyaksikannya ikut terkena dampak.

Satu di antara dampak itu dirasakan oleh seorang Ibu lima anak bernama Najwa Sheikh-Ahmad.

Najwa yang berada di tengah konflik mengaku sangat ketakutan untuk tidur.

Najwa pun sampai menganggap setiap rumah yang berada di dekat Jalur Gaza seperti rumahnya, bisa menjadi kuburan kapan saja.

Baca juga: Mengapa Konflik Israel-Palestina Kembali Pecah di Timur Tengah? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui

"Malam-malam sangat menakutkan bagi kami, bagi anak-anak kami. Setiap saat rumahmu bisa jadi kuburanmu," ujar Najwa saat berbincang dengan BBC.

Menurut Najwa, sepanjang hari, dia bisa mendengar suara jet tempur Israel yang terbang di atas rumahnya.

Bahkan suara tersebut bersamaan dengan suara ledakan rudal dan bom.

Berita Rekomendasi

"Semuanya berguncang di sekitar kami dan kami juga gemetar karena kami sangat takut," ungkapnya.

Najwa adalah salah satu dari banyak penduduk di Israel dan Gaza yang dicekam ketakutan.

Terlebih ketika kelompok militan Palestina dan pasukan Israel terus melakukan baku tembak.

Akibat dari kekerasan ini, sejauh ini sedikitnya 83 orang telah tewas di Gaza dan tujuh orang di Israel.

Baca juga: Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang

Ketika ratusan rudal Israel menghantam Gaza pada Rabu (12/5/2021) malam, keluarga Najwa berlindung di ruangan tengah lantai pertama rumah mereka.

"Ketakutan bom berikutnya bakal meluluhlantakkan rumahnya sangatlah menakutkan. Anda mungkin setiap saat akan terkena serangan bom, menargetkan rumahmu atau menargetkan lingkungan tempat tinggalmu," ujar Najwa.

"Ini kemungkinan mengubah tempat di mana Anda seharusnya aman menjadi kuburan bagi Anda dan anak-anak Anda, bagi mimpi-mimpimu, bagi segala kenanganmu, bagi segalanya," tambahnya.

Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021).
Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021). (IST)

Najwa tinggal di sebidang tanah kecil yang padat di pinggiran kamp pengungsi di tengah Jalur Gaza, dimana ada 1,8 juta orang yang tinggal disana.

Ia tinggal bersama suami dan lima anaknya, yang berusia 11 hingga 22 tahun.

Najwa menceritakan, ketakutannya memuncak ketika membicarakan tentang kemungkinan serangan darat Israel di Gaza.

"Anda tidak akan merasa aman. Sebagai seorang ibu, ini sangatlah menakutkan, sangat melelahkan bagi perasaan saya, bagi kemanusiaan saya," ujarnya.

Baca juga: Hari Minggu Dewan Keamanan PBB akan Bertemu Bahas Konflik Israel-Palestina

Najwa mengaku tak yakin seberapa banyak yang harus dia ceritakan kepada anak-anaknya tentang kekerasan yang terjadi di sekitar mereka.

"Saya berhenti mengatakan apa pun kepada mereka. (Tapi) tidaklah mudah menyembunyikan ketakutanmu. Karena kamu tidak tahu apakah ini tempat yang aman atau tidak," ungkapnya.

Namun, terlepas dari usahanya untuk melindungi anak-anaknya dari pembicaraan 'perang', Najwa mengaku tidak bisa menghindarinya.

Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang
Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang ( Foto: Anadolu Agency)

"Mereka melacak berita sepanjang hari, bahkan jika saya menyuruh mereka agar tidak melakukannya. Semuanya ada di Instagram dan media sosial. Semuanya hancur," ujar Najwa.

Lebih lanjut, Najwa mengaku sangat prihatin tentang kondisi kejiwaan anak-anaknya yang berulang kali menderita akibat konflik yang terjadi di Gaza sejak dulu.

Putra bungsunya, Mohammed, yang akan berulang tahun ke-12, mengalami perang Israel-Gaza pada 2008-2009 dan 2014, yang menewaskan ribuan orang warga sipil.

Baca juga: Bicara Konflik Israel dan Palestina, Gal Gadot Berharap Ada Solusi Agar Bisa Berdampingan dan Damai

"Saya tidak bisa membayangkan ketika dia besar nanti - kenangan apa yang ingin dia ceritakan kepada anak-anaknya?" tambahnya.

Dan saat serangan udara terus berlanjut, Najwa juga sadar akan efeknya terhadap dirinya.

"Anda tidak bisa terbiasa dengan semua kengerian, Anda tidak bisa terbiasa mendengar suara anak-anak menangis dan menjerit," katanya.

Menurut Najwa, menyembunyikan ketakutan akan pertempuran ini sangat sulit dilakukan.

Baca juga: Siapa itu HAMAS? Kelompok Militan Palestina yang Tembakkan Roket ke Israel

(Tribunnews.com/Maliana)

Simak berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas