Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

36 WNI di Oarai Ibaraki Jepang Terpapar Covid-19

Tanggal 16 Mei jumlah orang Indonesia yang terinfeksi virus corona di Kota Oarai, Prefektur Ibaraki mencapai total 36 orang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 36 WNI di Oarai Ibaraki Jepang Terpapar Covid-19
Foto Pemda Oarai
Pemandangan indah di pinggir pantai Kota Oarai, Ibaraki, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 36 WNI terinfeksi virus corona di Oarai, Ibaraki per 16 Mei 2021. Jumlah tersebut merupakan 6 persen dari jumlah WNI yang ada di Oarai (400 tercatat, sekitar 200 ilegal atau overstay) dari total 600 orang.

"Sayang sekali terjadi hal tersebut dan mungkin bisa lebih ketat lagi menjalankan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah Jepang selama ini," papar TS, seorang pejabat Pemda Oarai kepada Tribunnews.com, Senin (17/5/2021).

Ditemukan pada tanggal 16 Mei bahwa jumlah orang Indonesia yang terinfeksi virus corona di Kota Oarai, Prefektur Ibaraki, meningkat pesat, mencapai total setidaknya 36 orang.

Beberapa pejabat gereja Indonesia memberikan kesaksian kepada Tribunnews.

Ini adalah sekitar 6 persen dari perkiraan jumlah sebenarnya dari penduduk negara itu.

Pejabat gereja dan kota telah menunjukkan bahwa beberapa kelompok bisnis dapat dihubungkan melalui komunitas dan rumah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sapporo Hokkaido Jepang Meningkat Gara-gara Oppabu

Berita Rekomendasi

Penanganan informasi mengenai penduduk asing perlu dipertimbangkan agar tidak menimbulkan diskriminasi atau prasangka.

Atas dasar pemikiran tersebut, Prefektur Ibaraki, yang mengawasi pengendalian infeksi, perlu mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan memperkuat kerja sama dengan kota-kota lokal dan komunitas asing.

Hal tersebut akan mendukung langkah-langkah klaster proaktif dan melindungi kehidupan dan hak asasi manusia.

Sekitar 400 orang Indonesia secara resmi terdaftar sebagai penduduk di Kota Oarai, yang berpenduduk sekitar 16.000 jiwa.

Selain itu, diperkirakan ada sekitar 200 overstay, sehingga kalaupun itu ditambah, jumlahnya sekitar 600 orang.

Jika ada 36 orang yang terinfeksi, itu setara dengan sekitar 6 persen dari perkiraan jumlah sebenarnya dari penduduk negara itu.

"Jumlah pasti yang terinfeksi ada pada Puskesmas Oarai, mungkin bisa menanyakan lebih detil lagi ke sana. Namun yang pasti 36 orang Indonesia telah terinfeksi corona di sini," tambahnya.

Yasuhide Nakayama, Wakil Menteri Pertahanan memimpin tim medis dimulainya pendaftaran vaksinasi besar-besaran di Jepang dipimpin Kementerian Pertahanan Jepang target 15.000 orang per hari mulai 24 Mei mendatang.
Yasuhide Nakayama, Wakil Menteri Pertahanan memimpin tim medis dimulainya pendaftaran vaksinasi besar-besaran di Jepang dipimpin Kementerian Pertahanan Jepang target 15.000 orang per hari mulai 24 Mei mendatang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Prefektur mengumumkan 9.014 infeksi di Prefektur Ibaraki pada tanggal 16 Mei, dan jumlah orang yang terinfeksi di Kota Oarai adalah 117 orang.

Wali Kota Oarai, Yutaka Kunii bertemu dengan perwakilan dari empat gereja Indonesia di kota itu di Gereja Kristen Oarai Nazareth pada tanggal 16 Mei sore dan secara langsung menyerukan kerja sama dalam mencegah penyebaran infeksi.

"Kemarin banyak teman kalian terinfeksi corona di Hitachinaka. Beberapa hari lalu, ada orang yang bekerja di Oarai yang terinfeksi. Setelah itu, diumumkan infeksi anak-anak. Saya kira itu ditularkan dari orang yang terinfeksi di Hitachinaka. Kemarin, seorang nenek Indonesia berusia 78 tahun tidak bisa bernapas dan dibawa dengan ambulans, jelas situasi yang akan terjadi tidak baik," kata Wali Kota Kunii.

"Cara berpikir dan hidup antara Jepang dan Indonesia akan berbeda, namun tindakan yang akan diambil terhadap corona sama saja seperti orang Jepang," tandasnya.

Baca juga: Kemlu RI: 4.601 WNI Terkonfirmasi Covid-19 di Luar Negeri, 3.655 Sudah Sembuh

Kota Oarai telah memutuskan untuk menutup satu sekolah dasar kota (441 siswa) dari tanggal 17 Mei dan memperpanjang penutupan satu sekolah taman kanak-kanak (sekitar 60 anak).

Dalam kedua kasus tersebut, tes PCR dilakukan terutama untuk anak-anak di kelas dengan hasil positif, dan sekolah dasar dijadwalkan akan ditutup hingga tanggal 19 Mei.

Sekolah taman kanak-kanak akan menentukan hasil tes dan memutuskan jadwalnya.

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas